Longsor Putus Akses Jalan ke Nosu Mamasa

  • Bagikan

MAMASA RADAR SULBAR – Tanah longsor memutus akses jalan di Kecamatan Nosu, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Warga yang hendak pulang kampung (pulkam) untuk merayakan natal harus bergotong royong menarik dan mendorong kendaraan melewati material longsor.

“Karena kebetulan di lokasi banyak warga yang ingin pulang kampung untuk merayakan natal, mereka beramai-ramai menarik dan mendorong kendaraan untuk melewati material longsor,” kata salah satu warga Rizal Landolalan kepada wartawan melalui sambungan telepon, Selasa 24 Desember.

Menurut Rizal, longsor yang disebabkan tingginya curah hujan terjadi Senin malam 23 Desember. Material longsor setinggi 5 meter menutup jalan sepanjang 20 meter.
“Penyebabnya karena curah hujan yang memang cukup tinggi sejak sepekan. Perkiraan tinggi longsoran itu sekira 5 meter, panjangnya mungkin mencapai 20 meter,” ujar Rizal.

Rizal menuturkan, titik longsor yang menutup jalan berada di tengah hutan wilayah Kecamatan Nosu. Diakui banyak kendaraan yang terjebak longsor.

“Lokasinya cukup jauh dari pemukiman, jadi banyak kendaraan yang tidak dapat melanjutkan perjalanan,” ungkapnya.

Dia berharap pemerintah melalui dinas terkait segera mengirim alat berat untuk membersihkan material longsor tersebut. Apalagi diperkirakan akan terjadi longsor susulan jika kondisi cuaca tidak membaik.

“Kalau hujan turun lagi kemungkinan akan tertutup total lagi. Kita berharap pemerintah mengirim bantuan alat berat untuk membersihkan material longsor,” tuturnya.
Longsor yang memutus akses jalan di Kecamatan Nosu bukanlah kali pertama. Jalan ini rentan terputus akibat longsor setiap musim penghujan tiba.

Rizal menambahkan, jalan poros Nosu merupakan tanggung jawab pemerintah provinsi. Dia menyebut masih ada sejumlah titik longsor termasuk menuju kecamatan Pana.

“Ini sebenarnya tanggung jawab provinsi karena ini merupakan jalan provinsi. Kita sangat berharap (ada alat berat) karena ada beberapa titik longsor dari jalan ke Nosu ke Pana, tetapi dipaksakan warga untuk melintas karena kebutuhan masyarakat harus dipenuhi,” tutupnya. (mkb)

  • Bagikan

Exit mobile version