MAJENE, RADAR SULBAR — Peredaran uang palsu (Upal) kembali meresahkan warga di Kabupaten Majene. Dua lokasi di Kecamatan Malunda menjadi sasaran pelaku, yakni sebuah kios di Lingkungan Pucca Owa, Kelurahan Malunda, dan sebuah counter handphone di Lingkungan Kalorang, Kelurahan Lamungan Batu, Rabu 18 Desember.
Kapolsek Malunda, Iptu Muh. Irwan, mengungkapkan kejadian pertama menimpa Kios Qayya Seluler di Lingkungan Pucca Owa, Kamis 19 Desember. Penjaga kios, Eka Ramadhani (17), menceritakan bahwa terduga pelaku awalnya hendak mentransfer uang sebesar Rp500.000. Namun, setelah diberitahu bahwa saldo rekening kios hanya mencukupi untuk transfer Rp300.000, pelaku setuju dengan jumlah tersebut.
Pelaku menyerahkan uang dengan rincian dua lembar pecahan Rp100.000 (palsu), satu lembar pecahan Rp 50.000 (palsu), satu lembar pecahan Rp 50.000 (asli). Setelah transfer berhasil, pelaku segera meninggalkan kios dengan menggunakan sepeda motor Honda Scoopy berwarna merah hitam, berboncengan dengan rekannya.
Tidak berhenti di satu lokasi, terduga pelaku melanjutkan aksinya ke sebuah counter handphone bernama Malunda Ponsel di Lingkungan Kalorang.
Penjaga counter, Abdul Usman (21), menceritakan bahwa pelaku mencoba mentransfer uang sebesar Rp250.000. Namun, sebelum proses transfer dilakukan, Abdul memeriksa uang yang diberikan. Ia langsung menyadari bahwa uang tersebut palsu dan bertanya kepada pelaku.
“Dari mana kita dapat uang ini karena palsu semua,” ujar Abdul Usman kepada pelaku. Mendengar pertanyaan tersebut, pelaku segera mengambil kembali uangnya dan meninggalkan lokasi.
“Saat ini pelaku masih dalam penyelidikan menggunakan modus transfer uang melalui layanan BRI Link yang banyak terdapat di kios dan counter sepanjang jalan,” beber Iptu Muh Irwan, Kamis 19 Desember saat dikonfirmasi.
Ia mengimbau masyarakat, khususnya para pemilik kios dan counter, untuk lebih waspada dan teliti dalam menerima uang dari pelanggan.
“Kami meminta masyarakat untuk berhati-hati dengan modus semacam ini. Jika menemukan uang yang mencurigakan, segera laporkan kepada pihak berwajib,” ujar Iptu Muh. Irwan.
Polisi saat ini terus melakukan penyelidikan dan berupaya mengidentifikasi pelaku untuk mencegah peredaran uang palsu lebih lanjut. Masyarakat diimbau untuk segera melapor jika menemukan hal serupa. (r2/mkb)
