MALUKU, RADAR SULBAR –Pelayaran Ekspedisi Bajau Sulawesi saat ini melintasi perairan Laut Maluku menuju Teluk Tomini, Sulawesi Tengah, Jumat 20 Desember 2024.
Pimpinan Ekspedisi Muhammad Ridwan Alimuddin mengatakan, Ekspedisi Bajau Sulawesi dimulai 23 November 2024 lalu, berlayar sejauh 1100 km selama 17 hari menuju Teluk Lalong, Luwuk Banggai. Di sana sandeq disambut meriah sekaligus upacara pembukaan Festival Lipu yang diadakan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.
“Kemarin pagi kami meninggalkan Luwuk menuju Pulau Dua. Di Pulau Dua kami berlabuh dan rencana hari ini menuju Pangkalaseang dan Tompotikka. Esok ke Kepulauan Tomini,” kata Ridwan
Setelah satu pekan tinggal di Luwuk, Ekspedisi Bajau Sulawesi melanjutkan perjalanan menuju utara.
“Untuk tahap pertama ini kami akan berlayar sampai Parigi dulu, jadi masih sekitar delapan hari lagi kami berlayar. Selain menyisir kampung-kampung Bajau di pinggiran Pulau Sulawesi, kami juga akan ke Kepulauan Togian, yang merupakan sentra populasi Bajau di Teluk Tomini. Sekedar informasi, kata Tomini berasal dari kata “to mene”, yakni penyebutan orang Kaili untuk orang Mandar. Jadi Tomini itu berarti orang Mandar,” tambah Ridwan.
Ekspedisi Bajau Sulawesi masih akan menempuh rute lebih 2.000 km yang akan dikerjakan secara bertahap. Menurut Ridwan, Ekspedisi Bajau Sulawesi diawali dari kerjasama dengan Kementerian Kebudayaan.
“Awalnya kami hanya diminta berlayar dari Mandar ke Luwuk. Sambil berlayar singgah mendokumentasikan kebudayaan Bajau di beberapa pulau. Perkiraan pergi pulang itu sekitar 40 hari. Tapi karena berbagai pertimbangan, ide ekspedisi kami tambah durasi dan jaraknya, arahnya pun ke utara alias menjadi keliling Pulau Sulawesi. Dampaknya, pembiayaan kegiatan ekspedisi kami ini tidak mencukupi sebab yang tadinya hanya 40 hari menjadi lebih, bisa sampai 100 hari. Untuk itu, untuk tahap selanjutnya ini kami meminta pendukungan dari beberapa pihak. Alhamdulillah dukungan perdana datang dari Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA) Sulawesi Barat,” tutur Ridwan.
Ketua Kagama Sulawesi Barat, Salman Dianda lmAnwar mengapresiasi kegiatan Ekspedisi Bajau Sulawesi. Menurutnya,
“Kami sebagai bagian dari masyarakat Sulbar dalam hal ini segenap pengurus dan anggota KAGAMA Prov Sulawesi Barat bersama Pengcab – Pengcab , Mamuju Raya, Polman – Mamasa dan Majene ikut merasa bangga atas Budaya Maritim dan karya leluhur adiluhung ini karena selain menjadi pengingat, motivasi bagi kita sebagai generasi pelanjut dan penerus tetapi juga menjadi inspirasi dan budaya yang hidup dalam melihat serta menghadapi tantangan kedepan yamg lebih kompleks dan berat.” ungkapnya.
Kata dia, misi ini luar biasa dalam rangka ikut melestarikan spirit tetapi sekaligus karya para pelaut Mandar yang dikenal berani, ulet – gigih dan cerdas bisa menjadi warisan Budaya Dunia UNESCO sehingga anak – cucu kita menjadikan ini standar karya dan semangat dalam mengarungi kehidupan serta memberi kontribusi dan karya terbaiknya yang akan dicatat sejarah! Bukankah bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah, karya dan budayanya. Dan kalau kita baca sejarah, Patih Gadjah Mada lewat Sumpah Palapa-nyalah yang dianggap menjadi cikal bakal kawasan Nusantara ini.
“Jadi kami sebagai keluarga alumni Universitas Gadjah Mada patut mendukung Ekspedisi Bajau Sulawesi dan berupaya seoptimal mungkin bisa menyukseskan misi ini sesuai kemampuan dan termasuk menggalang dukungan dari jejaring-jejaring kami semua di seluruh Indonesia.” tandasnya. (*)