MATENG, RADAR SULBAR – Masriani N. (29) mengaku terbantu dengan adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Ia mengaku telah beberapa kali menggunakan layanan Program JKN dari BPJS Kesehatan mulai dari sakit ringan hingga operasi kelahiran anak keduanya. Ia menceritakan pernah menggunakan layanan Program JKN untuk kelahiran anak keduanya melalui proses operasi Caesar.
“Bulan Oktober tahun ini kemarin melahirkan anak kedua dan dilakukan operasi karena ketuban pecah,” ungkapnya.
Jadi Masriani saat itu langsung dibawah oleh keluarganya ke Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Mamuju Tengah karena keadaan saat itu memang mengharuskan segera dilakukan operasi. Dirinya mengaku agak panik karena apabila cairan ketubannya habis bisa membahayakan anaknya.
“Tafsiran dari dokter seharusnya lahir di tanggal 09, tetapi saat tanggal 06 itu sudah pecah ketuban dan keluarga langsung membawa saya ke UGD Rumah sakit,” ucapnya.
Setelah melakukan proses operasi Caesar, ternyata Masriani masih harus bersabar untuk bertemu dengan buah hati. Karena ia harus menunggu 3 hari karena anaknya masih harus dirawat di NICU (Neonatal Intensive Care Unit).
“Saat itu, setelah operasi saya masih lemah dan sebenarnya ingin langsung bertemu dengan anak. Tapi belum bisa karena anak saya belum bisa menangis, sehingga harus di rawat di ruang NICU,” sambungnya.
Selain menggunakan layanan program JKN untuk kelahiran anaknya. Ia juga pernah menggunakan layanan Program JKN untuk berobat giginya yang sakit. Ia mengaku sebenarnya ingin mencabut gigi di Puskesmas Tobadak. Ternyata ada penyulitnya sehingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mamuju Tengah.
“Pertama periksa gigi ke Puskesmas Tobadak, ternyata tidak bisa dilakukan di Puskesmas. Akhirnya saya dirujuk ke RSUD Mamuju Tengah untuk tindakan operasi gigi ringan,” jelasnya.
Selama menjalani perawatan dengan menggunakan Program JKN, Masriani mengaku pelayanan yang diberikan di Puskesmas ataupun rumah sakit sangat baik. Karena petugas yang melayaninya bersikap ramah dan tanggap.
“Petugas di Puskesmas ataupun Rumah Sakit sangat baik. Melayani dengan ramah dan sangat tanggap waktu saya membutuhkan bantuan saat berobat,” ujarnya.
Masriani mengatakan adanya Program JKN sangat membantu masyarakat. Terlebih tidak ada batasan pelayanan yang diberikan. Selama sesuai indikasi medis dan sesuai ketentuan, semua akan dijamin oleh Program JKN.
“Alhamdulillah tidak ada batasan hari untuk pelayanan menggunakan Program JKN, karena saat itu kan saya berbeda hari keluarnya dengan anak, tapi masih dijamin oleh BPJS Kesehatan,” kata Masriani.
Ia juga menceritakan kekhawatirannya sebelum proses kelahiran anaknya yaitu biaya persalinan. Biaya persalinan menjadi sangat mahal jika tidak ada asuransi yang menanggung. Asuransi pun tidak semuanya dapat menanggung biaya sepenuhnya, tetapi kekhawatiran tersebut tidak akan dialami jika telah terdaftar sebagai peserta JKN.
“Seluruh biaya persalinan operasi caesar saya ditanggung Program JKN. Termasuk anak saya yang baru lahir juga langsung terdaftar dan pembiayaannya juga ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Sebenarnya saya dan suami tidak menyangka sampai harus melahirkan dengan cara operasi ini, tetapi alhamdulillah lancar berkat BPJS Kesehatan, asal kita ikuti alur dan prosedurnya,” lanjutnya.
Sebagai pegawai kontrak di Rumah Sakit, Masriani berharap BPJS Kesehatan dapat terus menjamin Kesehatan seluruh masyarakat, terutama masyarakat yang kurang mampu. Karena itu program ini menurutnya harus terus dilanjutkan.
“Sangat puas dengan pelayanan BPJS Kesehatan. Karena semua biaya berobat saya dicover oleh Program JKN. Semoga BPJS Kesehatan terus menjamin layanan kesehatan masyarakat yang membutuhkan, karena sangat membantu,” tutupnya. (*)