Abrasi Sungai Kunyi, Belasan Rumah Warga Madatte Terancam Hanyut

  • Bagikan

POLEWALI RADAR SULBAR — Belasan rumah warga di Lingkungan Perumtel Kelurahan Madatte Kecamatan Polewali, Polman terancam hanyut. Penyebabnya karena terjadi abrasi sungai sejak beberapa tahun terakhir. Ketika aliran air sungai Kunyi meluap, Senin malam 2 Desember 2024 sekira lebar tiga meter dan panjang 100 meter tanah di bantaran sungai mulai runtuh ke dasar sungai.

Hal ini membuat 15 rumah warga yang tak jauh dari bantaran sungai terancam hanyut. Bahkan salah satu rumah milik warga bernama Supriansyah mengalami kerusakan pada bagian lantai dapur retak-retak. Tanah menahan pondasi rumahnya tergerus, kini pondasi bagian dapur rumah menggantung.

Pemerintah Kelurahan Madatte telah melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Polman dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) adanya abrasi sungai yang mengancam 15 rumah warga ini.

“Sejak beberatahun terakhir ini tejadi abrasi sungai mengakibatkan 15 rumah di Lingkungan Perumtel terancam hanyut. Beberapa titik di wilayah kami memang terancam abrasi sungai karena tidak ada tanggul. Ketika air sungai meluap maka mengikis lahan pemukiman warga,” kata Lurah Madatte, Muhammad Rasyidi kepada wartawan, Selasa 3 Desember.

Dia mengatakan akibat abrasi ini salah satu rumah warga, pondasinya telah menggantung, tanah penahan terkikis. Bahkan bak Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal yang dibangun pemerintah terancam ambruk.

Muhammad Rasyidi memperkiraan panjang tanah terkikis ini sudah mencapai 100 meter.

“Data di kami itu rumah di pinggir sungai ada 15 unit terancam, tapi kemungkinan terus bertambah, jika air sungai terus meluap dan mengikis bantaran,” terang Muhammad Rasyidi yang akrab dipanggil Dedi ini.

Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan BPBD dan PUPR untuk segera mengambil langkah dalam penanganan abrasi tanah di aliran sungai mengancam rumah warga.

Rasyidi menambahkan saat ini pemerintah telah memasang tanjung bronjong sepanjang 60 meter yang merupakan aspirasi dari anggota DPRD Polman, Samril.

“Kalau sekarang ini ada juga pemasangan bronjong, dana aspirasi dari anggota dewan pak Samril sepanjang 60 meter. Tetapi ini butuh penanganan lebih besar melalui balai sungai,” ungkapnya.

Dia mengimbau kepada warga sekitar agar selalu waspada utamanya di malam hari saat air sungai naik, lantaran saat ini musim penghujan.

Salah seorang warga setempat bernama Mustafa mengatakan air sungai meluap Senin malam 2 Desember sekira pukul 23.00 Wita. Beberapa meter tanah di belakang rumahnya ambruk ke sungai. Bahkan salah satu kandang ayam miliknya yang berada di belakang rumah sempat terjatuh ke dasar sungai.

“Warga sangat berharap semoga pemerintah segera melakukan penanganan agar tanah kami tidak lagi terkikis ketika hujan dan air sungai meluap. Apalagi saat ini mulai masuk musim hujan,” pinta Mustafa.(mkb)

  • Bagikan

Exit mobile version