Penjahit Pasar Baru Mamuju Rasakan Manfaat Program JKN untuk Operasi Radang Usus

  • Bagikan

MAMUJU, RADAR SULBAR – Masniati (35) telah merasakan manfaat secara langsung adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Ia merasakan Program ini berdasarkan pengalamannya saat melakukan operasi radang usus hingga sembuh.

“Alhamdulillah, setiap berobat radang usus saya selalu menggunakan Program JKN,” ungkap Masniati saat di rumah, tempat menjahitnya (16/02).

Selama itu pun Masniati tidak mengeluarkan biaya sepeserpun. Bahkan hingga kontrol dan mendapatkan rujuk balik ke puskesmas dimana ia terdaftar sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertamanya.

“Alhamdulillah, dicover (dijamin JKN) semuanya. Enggak ada tambahan biaya. Di rumah sakit, saya dirawat sampai lukanya kering. Setelah itu, ada kontrol juga. Kalau kontrol ke puskesmas di Mamuju,” lanjut

Ia juga mengaku, selama melakukan pengobatan radang ususnya, Masniati selalu bolak balik dari Mamuju ke Makassar. Dirinya melakukan hal seperti itu karena alat medis yang diperlukan untuk mendeteksi sakit radang usus di Mamuju masih belum tersedia, sehingga harus dilakukan di rumah sakit Makassar dengan tipe A.

“Walaupun harus bolak-balik Makassar tapi tidak mengapa, karena pengobatannya seratus persen gratis,” ucapnya.

Gejala yang Masniati alami pertama kali saat sakit radang usus menyerangnya adalah nyeri di perut dan berlangsung cukup lama. Rasa sakit itu pun berulang dirasakan hingga akhirnya ia memberanikan diri untuk berobat ke fasilitas kesehatan tingkat pertamanya menggunakan Program JKN.

“Nyeri di perut hanya saja tidak berlangsung lama sehingga saya kira cuma sakit biasa saja jadi saya tidak ambil pusing. Namun lama kelamaan sakitnya makin sering muncul ditambah saya mulai merasakan mual dan demam. Saat itulah akhirnya saya memutuskan untuk memeriksakan diri ke Puskesmas,” ceritanya.

Pada saat itu dokter mengatakan kemungkinan dirinya terkena radang usus buntu namun untuk lebih memastikan hal tersebut, ia diarahkan untuk memeriksakan diri di rumah sakit karena keterbatasan alat. Dan ternyata benar setelah Masniati menjalani cek laboratorium dan pemeriksaan rontgen didapati bahwa ia memang mengalami usus buntu dan harus segera dilakukan tindakan operasi. Saat itu ia mendapatkan perawatan di salah satu Rumah Sakit Umum di daerah Makassar.

“Saat itu saya sempat berpikir biaya yang harus dikeluarkan orang tua saya untuk operasi pasti tidaklah sedikit. Namun untungnya saya memiliki kartu KIS sehingga semua dapat teratasi,” ujarnya.

Masniati menambahkan, bahwa proses pemulihan pasca operasi usus buntu mengharuskan ia untuk dirawat inap selama lima hari. Dan mengharuskan ia untuk mengurangi aktivitas berat supaya bekas luka sayatan pasca operasinya cepat kering dan sehat kembali.

“Dalam rawat inap ini saya juga diberikan obat-obatan serta multivitamin, agar luka sayatan itu cepat kering, dan tidak terinfeksi,” kata Masniati.

Masniati terdaftar sebagai peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD Kabupaten Mamuju. Ia dan 4 orang anggota keluarganya baru satu tahun ini terdaftar dan merasakan manfaat menggunakan Program JKN.

“Syukurlah biaya perawatan saya yang tergolong tidak sedikit itu semuanya ditanggung mulai dari saya operasi hingga kontrol setelah operasi sehingga tidak ada biaya yang kami keluarkan. Tidak terbayang biayanya jika saya tidak menjadi peserta JKN dan menjadi pasien umum,” ucapnya.

Masniati mengharapkan, semoga kedepannya program JKN ini tetap berkelanjutan dan pelayanannya lebih baik lagi untuk melayani seluruh masyarakat Indonesia khususnya di Kabupaten Mamuju.

“Saya berharap Program JKN dapat terus berjalan karena dengan memiliki kartu KIS, hidup terjamin, aman, dan terlindungi,” tutup Masniati. (PN/af)

  • Bagikan

Exit mobile version