Pilkada Polman Panas: Dugaan Politik Uang Assami Diperiksa Lebih Lanjut

  • Bagikan
Ilustrasi politik uang.

POLMAN, RADAR SULBAR– Kabar mengejutkan datang dari Kabupaten Polewali Mandar (Polman), di mana kasus dugaan praktik politik uang yang melibatkan pasangan calon bupati Samsul Mahmud dan Andi Nursami Masdar (Assami) semakin berkembang.

Pada Kamis, 21 November 2024, seorang warga Desa Anreapi, berinisial IM, bersama tim hukumnya melaporkan kasus tersebut ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Polman. Laporan ini disertai dengan barang bukti berupa foto amplop yang berisikan uang yang diduga berasal dari pasangan Assami.

Dengan laporan tersebut, kini diklaim telah menambah barang bukti kasus politik uang, yang sebelumnya dilapor ke Bawalsu. Sebanyak dua video yang viral di masyarakat, menunjukkan dugaan transaksi politik uang juga telah disetor oleh pelapor sebelum IM.

Ketua Bawaslu Polman, Harianto, mengonfirmasi bahwa laporan ini masih dalam tahap pendalaman. “Kami sedang menindaklanjuti laporan tersebut,” katanya usai apel pagi di Lapangan Pancasila.

Sementara itu, pihak kepolisian yang tergabung dalam Sentra Gakkumdu juga segera bergerak, dengan Iptu Iwan Rusmana menyatakan bahwa laporan ini sudah memenuhi syarat untuk didaftarkan dan diselidiki. “Kami akan mengkaji video-video ini lebih mendalam, meskipun identitas yang ada dalam video belum jelas,” jelasnya. Penyidik juga akan memeriksa pelapor dan saksi untuk memastikan keaslian dan kebenaran peristiwa yang terekam.

Kasus ini menambah ketegangan dalam Pilkada Polman yang sebelumnya telah dilaporkan oleh warga bernama DAA. Pada 19 November 2024, laporan tersebut pertama kali diajukan ke Bawaslu dengan bukti video yang menunjukkan transaksi mencurigakan, di mana sejumlah uang dikeluarkan dari amplop.

“Kami sudah masukkan laporan kepada Bawaslu tadi. Semoga bisa menjadi bahan tambahan Bawaslu untuk mengusut kasus politik uang di Polman,” kata IM didampingi tim hukumnya kepada wartawan, Kamis 21 November 2024.

*Respons Kubu Samsul Mahmud

Tim Hukum Calon Bupati Polman Nomor Urut 1 Samsul Mahmud, Amin Sangga merasa keberatan. Itu terkait pemberitaan yang mencatut nama kliennya, yang disandingkan dengan video pembagian uang.

“Ini seolah-olah diberitakan di situ bahwa ini adalah Haji Assul baru itu gambarnya di situ dengan pasangannya lengkap. Nah ini sebenarnya menurut kami tidak terima. Itu satu ya,” kata Amin.

“Semestinya kalau baru dugaan, tidak perlu menambahkan. Seolah-olah ini barang, berarti Haji Assul yang melakukan itu misalnya. Nah ini kan belum ada. Kita pun belum tahu seperti apa ini,” sambung dia melalui sambungan telepon.

Ia dan timnya pun mengaku sementara mendalami media yang membuat berita miring soal kliennya itu.

Sementara laporan di Bawaslu Polman soal dugaan politik uang dalam video yang disebut berasal dari kliennya, Amin belum berkomentar lebih jauh.

“Jadi kami menilai untuk saat ini, belum dapat mengambil kesimpulan. Karena kita ini barang, kita ini ceritanya yang dilaporkan. Jadi kita lihat ajalah yang melaporkan seperti apa yang dilaporkan itu,” bebernya.

Sebelumnya, Bawaslu RI telah menegaskan untuk menindaklanjuti kasus ini dengan serius, mengingat pentingnya menjaga integritas pemilu. Ketika praktik politik uang terdeteksi, bukan hanya hukum yang terancam, tetapi juga kepercayaan rakyat terhadap demokrasi yang sedang berjalan.

Kini, dengan semakin banyaknya pelapor, proses hukum semakin menunjukkan bahwa Pilkada Polman akan lebih dipantau ketat, diharapkan dapat membawa pelajaran penting bagi calon-calon lainnya. Seluruh masyarakat berharap Pilkada kali ini berjalan dengan damai dan jauh dari praktik kotor yang merusak sistem demokrasi. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version