Debat Pamungkas Pilkada Polman, Adu Jurus Perbaikan Infrastruktur dan Tata Kelola Birokrasi

  • Bagikan
DEBAT. Empat pasangan calon pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar tampil dalam debat kedua di Gedung Gadis Polewali, Senin malam 18 November 2024.--amri/radarsulbar --

POLEWALI, RADAR SULBAR — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Polewali Mandar menggelar debat publik kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Polman , Senin malam 18 November. Debat kedua kali ini mengusung tema “Menyerasikan Pembangunan Daerah untuk Memperkokoh semangat Kebangsaan dan Keutuhan NKRI”.

Debat kedua yang berlangsung di Gedung Gabungan Dinas-dinas (Gadis) Polewali, berlangsung dengan meriah. Keempat pasangan calon (paslon) saling beradu gagasan sesuai dengan tema debat kedua kali ini.

Empat Paslon memaparkan visi misi dan program kerjanya yang akan dilakukan jika nanti terpilih jadi Bupati dan Wakil Bupati Polman periode 2025-2010. Dalam debat ini masing-masing Paslon menyampaikan gagasan dan idenya terkait pembenahan infrastruktur, penegakan hukum, tata kelola birokrasi, pemuda, gender dan kelompok rentan, serta teknologi dan digitalisasi.

Dalam pemaparan visi misinya terkait tema debat Paslon nomor urut 1, Samsul Mahmud – Andi Nursami Masdar (Assami) mengatakan kedepan jika dipercaya memimpin Polman menargetkan status infrastruktur jalan, jembatan dan fasilitas umum minimal 75 persen berstatus baik. Selain itu Paslon Assami akan mengembangkan layanan digitalisasi dalam tata kelola birokrasi berbasis aplikasi Halo Assami. Selain itu akan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan terbuka berorientasi pada transparasnsi pelayanan prima bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. Termasuk memberikan ruang bagi pemuda dalam pengembangan UMKM dan pemberdayaan perempuan dalam pengarusutamaan gender dan perlindungan anak.

Sementara Paslon nomor urut 2, Bebas Manggazali dan Siti Rahmawati (Besti) dalam debat ini mengusung program percepatan pembangunan infrastruktur yang merata dan berkelanjutan. Selain itu akan menegakkan hukum menciptakan tata kelola pemerintahan dengan mewujudkan pelayanan publik yang bersih, akuntabel efisien, efektif dan transparan.

Selain itu akan meningkatkan peran pemuda dan gender dalam pembangunan. Termasuk meningkakan efisiensi birokrasi dengan mendorong penggunaan digitalisasi, harus merespon keluhan masyarakat dengan cepat dan tepat. Sehingga terwujud Polman yang lebih maju dengan konsep membangun desa menata kota.

Sedang Paslon nomor urut 3, KH Muh Syibli Sahabuddin dan Zainal Abidin (Pasti) mengatakan kedepan akan melakukan langkah luar biasa membangun infrastruktur yang berkualitas. Dimana diarahkan untuk membangun dan mengembangkan berbagai sarana dan prasarana ekonomi dan sosial di wilayah dengan menekankan pada pembangunan infrstruktur dasar. Selain itu tata kelola birokrasi yang efesien dan efektif dalam mewujudkan pelayanan tanpa diskriminasi.

Menurut pasangan Pasti dibutuhkan langkah luar biasa mewujudkan Polman handal, sejahtera, dan bermartabat. Selain itu melakukan langkah luar biasa dalam membangun sistim digital pemerintahan yang inklusif. Dimana diarahkan untuk memperkuat reformasi birokrasi, meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mendorong inovasi dan digitalisasi penyeenggaran pemerintahan dan dan pembangunan daerah yang inklusif.

Kemudian Paslon nomor urut 4, Dirga Adhi Putra Singkarru – Iskandar Muda Baharuddin Lopa (Digaskan) memaparkan kata kunci mengatasi ketimpangan, kesenjangan dan ketidakadilan berbagai hal di Polman dengan melakukan restorasi. Infrastruktur dasar yang perlu perhatian di seluruh pelosok desa. Termasuk kurangnya perhatian terhadap pemuda, isu gender dan kelompok rentan. Paslon ini juga menyinggung penegakan hukum yang tajam kebawah dan tumpul keatas. Paslon Digaskan juga mengusung asas dwi tunggal nantinya dalam menjalankan roda pemerintah jika terpilih kelak. Untuk mengadirkan perubahan di Polman maka asas dwi tunggal akan diterapkan dimana kolaborasi antara bupati dan wakil bupati dalam menjalankan road pemerintahan. Paslon Digaskan juga akan menerapkan teknologi dan digitalisasi dalam mempermudah pelayanan publik. Selain itu ada empat misi unggulan paslon Digaskan yakni mewujudkan kemajuan daerah melalui restorasi birokrasi berbasis digital dan inovasi. Mewujudkan percepatan pembangunan wilayah melalui ketersediaan infrastruktur dasar yang berkeadilan, terintegrasi dan berkelanjutan. Mewujudkan pembangunan inklusif secara menyeluruh dan berkelanjutan di Polman.

Dalam debat kedua ini, KPU menunjuk lima orang panelis yang merumuskan dan menyusun sejumlah pertanyaan dalam pelaksanaan debat malam nanti yang berasal dari latar belakang profesional, akademisi, dan atau tokoh masyarakat. Kelimanya adalah Jeirry Sumampouw (Aktivis dan Pengamat Politik Indonesia yang merupakan Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI). Kemudian Bambang Rukminto dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS). Selanjutnya Fitrinela Patonangi merupakan pengiat kepemiluan dan mantan anggota KPU Polman dan Ketua Bawaslu Sulbar. Syahrinullah merupakan dosen Universitas Terbuka (UT) Majene dan Moh. Iqbal Alam Islami, Direktur Lingkar Kajian Sosial dan Politik Indonesia (LKSPI).

Ketua KPU Polman, Nurjannah Waris menyatakan Polman dengan jumlah pemilih terbanyak di Sulbar. Ia mengajak masyarakat Polman untuk datang ke TPS sembilan hari lagi, Rabu 27 November 2024 menyalurkan hak pilihnya di Pilkada Polman.

Debat kedua Pilkada Polman ini diharapkan menjadi referensi bagi masyarakat untuk menentukan pilihannya di pemilihan bupati dan wakil bupati Polman. Ia juga berterima kasih kepada keempat Paslon beserta tim kampanyenya yang hingga saat ini masih menjaga kondusifitas daerah sehingga berlangsung aman dan damai.

“Kami juga berterima kasih kepada seluruh stakeholder yang senantiasa memberikan support kepada KPU Polman dalam menjalankan Pilkada Polman,” tandasnya. (mkb)

  • Bagikan