Debat Terakhir Pilkada Polman, Adu Gagasan Pembangunan Daerah

  • Bagikan
DEBAT. Penampilan calon Bupati dan Wakil Bupati Polman saat mengikuti debat pertama di Gedung Gadis Polewali. KPU Polman kembali akan mengelar debat kedua kandidat Pilkada Polman di Gedung Gadis Polewali, Senin 18 November 2024 malam ini.

POLEWALI, RADAR SULBAR — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Polewali Mandar kembali akan melaksanakan debat putaran kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar Tahun 2024, Senin 18 November malam ini.

Kegiatan debat yang akan diikuti seluruh pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pilkada Polman 2024. Para pasangan calon ini beradu gagasan terkait pembanguann daerah, kebangsaan dan keutuhan NKRI. Tempat debat masih akan dilaksanakan di Gedung Gabungan Dinas (Gadis), Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polman.

Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Sumber Daya Manusia KPU Polman, Andi Rannu menjelaskan, debat pamungkas ini akan mengangkat tema “Menyerasikan Pembangunan Daerah untuk Memperkokoh semangat Kebangsaan dan Keutuhan NKRI”.

“Tema debat kedua ini sebelumnya telah ditetapkan oleh KPU Polewali Mandar berdasarkan hasil kerja perumusan yang telah dilakukan oleh tim perumus yang telah dibentuk KPU Polman,” jelas Andi Rannu, Minggu 17 November.

Selain itu, lanjut Andi, dari tema ini telah diuraikan ke dalam lima subtema yang nantinya menjadi bagian pertanyaan yang diramu tim panelis dan akan ditanyakan oleh moderator dalam sesi pelaksanaan debat kedua kali ini.

“Adapun kelima subtema dalam debat kedua ini, masing-masing adalah infrastruktur, penegakan hukum, dan tata kelola birokrasi. Lalu subtema pemuda, gender dan kelompok rentan, serta terakhir itu subtema teknologi dan digitalisasi,” jelas ketua KPID Sulbar Periode 2015-2018 tersebut.

Terkait tema dan subtema debat kedua, Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM mengungkapkan, pihaknya juga telah menetapkan lima orang panelis yang akan merumuskan dan menyusun sejumlah pertanyaan yang akan menjadi materi pertanyaan dalam pelaksanaan debat malam nanti yang berasal dari latar belakang profesional, akademisi, dan atau tokoh masyarakat. Kelimanya adalah Jeirry Sumampouw (Aktivis dan Pengamat Politik Indonesia yang merupakan Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI). Kemudian Bambang Rukminto dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS). Selanjutnya Fitrinela Patonangi merupakan pengiat kepemiluan dan mantan anggota KPU Polman dan Ketua Bawaslu Sulbar. Syahrinullah merupakan dosen Universitas Terbuka (UT) Majene dan Moh. Iqbal Alam Islami, Direktur Lingkar Kajian Sosial dan Politik Indonesia (LKSPI).

Selain itu, Andi menuturkan, dalam pelaksanaan debat kedua ini, akan ada sedikit perubahan dari model pelaksanaan sebelumnya, khususnya pada sesi kedua dan dalam pendalaman visi misi.

“Ada sedikit perbedaan khususnya menyangkut bagaimana menggali visi misi pasangan calon dikaitkan dengan subtema dalam pertanyaan yang akan diramu oleh tim panelis. Sehingga dalam penajaman visi misi pada segmen kedua nantinya, pertanyaan yang diberikan selain tetap mengacu pada tema dan subtema debat kedua kali ini, juga didasarkan pada apa yang telah dirumuskan oleh masing-masing pasangan calon didasarkan pada visi misi dan programnya masing-masing. Dan ini semua otoritas pembuatan dan penyusunan soalnya, ada pada tim panelis,” jelas Andi.

Andi menambahkan, tak banyak perubahan terkait aturan maupun hingga ke hal-hal teknis lainnya dalam pelaksanaan debat kedua ini. Termasuk pendukung masing-masing pasangan calon yang memasuki gedung arena pelaksanaan debat yang jumlahnya tetap 65 orang bagi masing-masing pasanvan calon.

“Tidak banyak perubahan itu, termasuk tata tertib debat yang masih sama. Lalu jumlah pendukung hanya boleh sebanyak maksimal 65 orang setiap pasangan calon yang masuk dan menghadiri debat di dalam arena debat, sebagaimana jumlah tanda pengenal yang telah kami siapkan,” tandasnya. (mkb)

  • Bagikan