MAMUJU, RADAR SULBAR — Dalam Rancangan APBD Mamuju tahun anggaran 2025 total anggaran untuk perbaikan insfrastruktur jalan hanya sekira Rp 48 miliar.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Mamuju, Syamsuddin Hatta, saat dikonfirmasi, Sabtu 16 November. Menurutnya itu skala prioritas berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Sementara untuk target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekira Rp 100 miliar. Jumlah tersebut kurang lebih sama dengan capaian PAD tahun 2024. Namun target tersebut dianggap wajar, disesuaikan dengan kondisi ril.
“PAD berulang kali dievaluasi untuk merasionalisasi potensi yang ada. Nilainya stagnan,” ungkapnya.
Dia mengaku, pihanya tengah mengkaji Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) terkait sumber-sumber PAD. Salah satunya adalah penarikan pajak sarang Burung Walet.
Terkait jadwal pembahasan, Syamuddin mengaku, ditargetkan selesai paling lambat 27 November.
Meski terbilang mepet, Syamsuddin berharap Badan Anggaran (Banggar) DPRD Mamuju dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Mamuju betul-betul proaktif mencermati dan mengevaluasi perencanaan pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Pembahasan sudah berjalan selama dua hari. Mudah-mudahan sepekan ke depan sudah bisa diputuskan bersama Pemkab Mamuju dan DPRD Mamuju,” harapnya.
Anggota Banggar DPRD Mamuju, Sugianto turut menanggapi PAD yang dinilai stagnan. Menurutnya, hal tersebut dipengaruhi beberapa faktor, seperti tata kelola PAD yang belum maksimal, infrastruktur belum mendukung, dan kinerja yang masih minim.
“Penerimaan PAD Mamuju selalu stagnan, bahkan pernah menurun. Kalau ini ditanya ke pihak pemerintah, alasannya terkait regulasi dan lain lain,” tandasnya. (irf/jsm)