Gelar Nobar di 5 Kecamatan, Relawan Teratai Akui Arsal-Askary Unggul di Debat Pilkada Mateng Putaran Pertama

  • Bagikan

MAMUJU, RADAR SULBAR — Relawan Teratai Arsal-Askary sukses menyelenggarakan nonton bareng (Nobar) debat Pilkada putaran pertama di lima Kecamatan di Mamuju Tengah (Mateng), Sabtu (16/11/24).

Titik nobar di 5 Kecamatan tersebut, antara lain di Desa Tasokko, Kecamatan Karossa, Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Desa Salugatta, Kecamatan Budong-budong, dan Desa Polo Pangale, Kecamatan Pangale.

Seperti diketahui, debat Pilkada Mateng berlangsung di Ballroom Grand Hotel Maleo Mamuju dimulai pukul 14.00 WITA.

“Alhamdulillah nobar yang kami laksanakan sesuai laporan korcam masing-masing berjalan lancar dan sukses. Selain relawan ada juga warga yang hadir menyaksikan debat Pilkada Mateng,” kata Ketua Tim Relawan Teratai Mateng, Ashari Rauf.

Ia mengaku bersyukur dapat melaksanakan nobar tersebut agar warga dapat melihat kualitas serta memahami dengan baik apa visi, misi serta program para kandidat Pilkada Mateng.

“Pada akhirnya warga dapat menyaksikan mana paslon yang benar-benar berkualitas dan meyakinkan dapat membawa dan melanjutkan pembangunan Mateng lima tahun kedepan,” jelasnya.

Ashari menambahkan, dalam debat putaran pertama ini, pasangan calon nomor urut 1, Arsal-Askary tampil memukau dan unggul dari berbagai aspek dibanding paslon lain.

“Paslon Arsal-Askary tentu unggul di debat ini. Mereka berdua juga paling kompak, pandai membagi waktu antara calon bupati dan calon wakil Bupati di semua sesi debat,” ujarnya.

“Begitu juga saat menjawab pertanyaan panelis dengan narasi yang rapi, tertata dan terstruktur. Dan yang paling terpenting mereka menyampaikan gagasan serta program berbasis data,” tambah Ashari.

Tak hanya itu, menurut Ashari, paslon Arsal-Askary menyampaikan strategi pembangunan Mateng dengan gagasan dan ide yang lebih kosntruktif, solutif, mendalam dan paling meyakinkan.

“Kelihatan sekali bahwa mereka lebih mendominasi. Kemudian lebih menguasai materi yang didebat, lebih paham persoalan dan solutif. Ditambah lagi soal publik speaking, mereka jauh lebih unggul,” terangnya. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version