MAMASA, RADAR SULBAR — Diperlukan modal yang besar jika ingin mendorong swasembada pangan, karenanya saat berdialog dengan petani di Kecamatan Nosu, Bahtiar memperkenalkan skema Kredit Usaha Rakyat.
PJ Gubernur Provinsi Sulawesi Barat , Bahtiar Baharuddin mengatakan, melihat potensi Hortikultura di Kecamatan Nosu, membuatnya semakin optimis mewujudkan swasembada pangan.
Perkebunan yang dikunjungi adalah kebun kentang dan koll. Kata Bahtiar, kentang adalah komoditi paling stabil, 35 ribu, jarang turun sampai 25 ribu. Olehnya Bahtiar merekomendasi untuk mengembangkan komoditi kentang.
Untuk lebih maksimal, diharapkan produksi yang fokuskan harus lebih besar dan berkelanjutan.
“Kontinuitas produksi ini penting, tanpa ini, itu tidak berjalan bisnisnya. Jadi harus jelas produksinya, petaninya, hamparannya, harus jelas datanya,” ucap Bahtiar.
Bahtiar juga memberi alternatif bagi petani agar memanfaatkan skema KUR untuk mengelola lahan perkebunan berskala besar.
“Berdaulat pangan secepat cepatnya, hanya bisa dilakukan. Dengan permodalan yang cukup. Permodalan menjadi penting menciptakan pengusaha kecil, dan bisa mendorong tumbuhnya pengusaha olahan baik dari kentang, bawang dan
lainnya,” ungkapnya.
Oktovianus selaku petani di Nosu merasa bersyukur dengan kehadiran PJ Gubernur dan Bupati Mamasa di perkebunan miliknya.
“Disini kami butuhkan bibit, alat pertanian, dan pemasaran. Dengan kunjungan pak gubernur melihat langsung perkebunan kami semoga kedepan bisa lebih berkembang,” ungkapnya.(jaf)