Bebas Manggazali Menabur Cahaya Harapan di Tutar

  • Bagikan
Calon Bupati Polman nomor urut 2 Andi Bebas Manggazali berbincang salah satu warga di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar.

POLMAN, RADAR SULBAR — 79 tahun sudah Indonesia merdeka, namun Kecamatan Tutar di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) belum jua merasakan infrastruktur yang memadai. Di daerah yang terdiri dari 13 desa ini, keterbatasan akses transportasi telah lama menghambat perputaran ekonomi dan pendidikan. Anak-anak harus berjalan menembus medan sulit untuk mencapai sekolah, sementara roda ekonomi berputar lambat di tengah jalan yang berlumpur.

Namun, cahaya harapan tampak berpendar ketika Andi Bebas Manggazali, calon Bupati nomor urut 2, mengunjungi daerah ini. Warga menyambutnya layaknya terang di malam purnama—seberkas harapan yang membawa impian baru. Dalam sosok Bebas Manggazali dan wakilnya, Siti Rahmawati, warga Tutar melihat janji perubahan yang lebih nyata daripada sekadar kata-kata.

Kepemimpinan sebelumnya memang telah mengukir janji demi janji, namun kondisi tetap tak beranjak. Kali ini, warga percaya, pasangan Bebas-Siti dengan visi pembangunan berkelanjutan mampu memberi wujud nyata bagi daerah mereka. Bebas Manggazali, dengan tegas menyoroti pentingnya pendidikan di Polman.

“Saya tidak ingin lagi ada anak Polman yang putus sekolah. Pendidikan harus menjadi kewajiban untuk semua,” kata Bebas, yang siap menindaklanjuti apabila ada anak yang belum bersekolah.

Di Tutar, Bebas Manggazali mempertegas hak setiap warga negara atas pendidikan yang layak. Menurutnya, pemerintah memiliki tanggung jawab menghadirkan fasilitas pendidikan yang memadai sebagai upaya membentuk generasi unggul yang kelak membawa kemajuan bagi daerah.

Cahaya harapan itu semakin terang ketika Irwan, warga Desa Datte, menyatakan kesediaannya menghibahkan sebidang tanah untuk membangun sekolah dasar. Tanah tersebut akan diberikan tanpa syarat, asal kepemimpinan Bebas-Siti dapat membawa perubahan bagi Tutar.

“Saya ingin anak-anak kami mendapat akses pendidikan yang lebih baik. Silakan bangun sekolah di tanah saya, Pak Bebas,” ungkap Irwan penuh ketulusan.

Irwan yakin, akses pendidikan yang memadai akan menumbuhkan masa depan lebih cerah untuk Tutar.

“Pendidikan bukan hanya hak, tapi juga kebutuhan masa depan. Dengan pendidikan, kami berharap generasi anak-anak kami bisa berkontribusi dalam perkembangan sosial dan ekonomi Polman,” lanjutnya.

Ia juga mencerminkan nilai kebersamaan, di mana pendidikan dianggap sebagai tanggung jawab semua pihak, termasuk warga.

“Kami merasa bersyukur, baru kali ini ada calon bupati yang datang ke tempat kami. Pak Bebas menunjukkan dirinya sebagai pemimpin yang peduli dan menjangkau masyarakatnya tanpa terkecuali,” kata Irwan.

Bagi warga Tutar, sosok Bebas Manggazali tidak sekadar menjanjikan perubahan, tapi membawa cahaya yang dinanti-nanti untuk mengubah kenyataan.

Mereka menyimpan harapan besar, bahwa pemimpin yang hadir di hadapan mereka kali ini akan membawa perbedaan nyata dalam hidup mereka, membangun mimpi mereka di tengah keterbatasan yang sekian lama mereka alami. (*)

Tim Media BESTI

  • Bagikan