Permudah Akses Layanan Kesehatan, Paslon Nomor 2 Akan Perkuat Fasilitas Puskesmas dan Pustu di Tutar

  • Bagikan
Calon bupati Polman, Andi Bebas Manggazali bertekad untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat. (dok tim media Bebas)

POLMAN, RADAR SULBAR — Di tengah lanskap pegunungan dan desa-desa tersebar di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), pasangan calon bupati nomor urut 2, Andi Bebas Manggazali dan Siti Rahmawati, bertekad untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat.

Berfokus pada penanganan cepat dan efisien, Bebas dan Rahmawati melihat potensi besar pada penguatan fasilitas Pustu (Puskesmas Pembantu) dan Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan.

“Kami ingin memastikan bahwa ketika masyarakat membutuhkan perawatan kesehatan yang cepat, mereka dapat langsung datang ke Pustu atau Puskesmas terdekat. Ini adalah solusi tepat bagi mereka yang tinggal jauh dari rumah sakit,” ujar Bebas dengan penuh keyakinan, Rabu (30/10/2024).

Bagi pasangan ini, kehadiran Pustu dan Puskesmas bukan sekadar formalitas, melainkan perpanjangan tangan dari rumah sakit yang terlalu jauh dijangkau, terlebih bagi masyarakat pedalaman.

Namun, Bebas menyadari bahwa fasilitas yang ada saat ini masih belum cukup. Banyak Puskesmas di wilayah Polman yang belum dilengkapi dengan sarana prasarana memadai, membatasi efektivitas mereka dalam merespons kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, ia berjanji untuk membenahi segala infrastruktur kesehatan di daerah tersebut.

“Pustu dan Puskesmas perlu fasilitas yang memadai, ini penting agar mereka dapat melayani masyarakat dengan maksimal. Ke depannya, kami berkomitmen untuk memperkuat fasilitas ini, memberi mereka dukungan yang diperlukan,” tegasnya.

Selain fasilitas, kunci keberhasilan layanan ini juga terletak pada kompetensi tenaga medis. Andi Bebas menegaskan pentingnya keberadaan tenaga kesehatan yang terampil dan siap sedia di setiap fasilitas.

Menurutnya, tenaga kesehatan yang kompeten akan mampu menangani kasus dengan lebih cepat dan tepat sasaran, terutama untuk penyakit yang membutuhkan penanganan segera seperti demam berdarah dengue (DBD).

DBD menjadi perhatian serius bagi pasangan ini, mengingat tingginya potensi penyakit tersebut di daerah Polman. Menurut Bebas, peran aktif Pustu dan Puskesmas sangat dibutuhkan dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit.

“Puskesmas dan Pustu bisa menjadi garda terdepan dalam edukasi masyarakat, pemberantasan sarang nyamuk, dan penanganan awal kasus,” ucapnya penuh harapan.

Langkah ini, baginya, adalah upaya konkret yang akan membawa layanan kesehatan ke tingkat yang lebih baik dan tepat sasaran bagi seluruh masyarakat Polman. (*)

Tim Media BESTI

  • Bagikan

Exit mobile version