Tiga Pelajar Asal Parepare Tenggelam di Sungai Kunyi, Satu Meninggal, Dua Selamat

  • Bagikan

POLEWALI RADAR SULBAR — Tiga orang pelajar asal Parepare tenggelam di Sungai Kunyi Desa Kunyi Kecamatan Anreapi, Jumat 18 Oktober.

Dalam peristiwa ini dua orang pelajar selamat tetapi satu orang rekannya meninggal dunia. Korban yang meninggal dunia berinisial NV (15) sementara dua temannya yang selamat IR (17) dan NM (15).

Ketiga siswa SMP Islam Terpadu Parepare ini sementara mengikuti kegiatan Pramuka Super Camp di Obyek Wisata Alla Alla Desa Kunyi bersama sejumlah siswa lainnya.

Namun saat asik berenang salah seorang pelajar bernama NM tenggelam dan meminta tolong, mendengar teriakan tersebut IL dan korban NV kemudian berusaha menolong rekannya. Namun naas NV yang disebut tidak bisa berenang justru ikut tenggelam.
Pengelola wisata bersama warga lainnya yang mengetahui kejadian tersebut berusaha menyelamatkan ke tiga pelajar yang tenggelam. Namun naas satu orang pelajar tidak tertolong. NV di temukan oleh warga di dasar sungai dengan kedalaman tiga meter setelah dilakukan pencarian selama beberapa menit.

Kapolsek Polewali, AKP Frans Geradus, membenarkan kejadian tersebut, menurutnya peristiwa itu mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan dua pelajar lainnya dirawat di Puskesmas Anreapi.

“Ada tiga siswa tenggelam, berinisal NV, IR dan NM, satu orang meninggal dunia NV dan langsing dibawa ke RSUD Hajjah Andi Depu Polewali. Sementara, dua orang yang selamat IR dan NM dibawa ke Puskesmas Anreapi menjalani perawatan, namun kondisinya sudah membaik,” kata AKP Frans Geradus saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat 18 Oktober.

Menurutnya, ada 114 pelajar dari sekolah Islam Terpadu Kota Parepare, Sulawesi Selatan yang ikut dalam kegiatan ini. Mereka mengikuti kegiatan Pramuka Super Camp di Desa Kunyi. Saat jam istrirahat kegiatan pramuka ke tiga siswa ini berenang tampa pengawasan dari para guru.

“Diantara tiga pelajar ini ternyata satu orang tidak bisa berenang, dia yang ingin selamatkan temannya justru dia yang tenggelam berinisial NV,” ujar AKP Frans Geradus.

Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terkait penyebab peristiwa ini, termasuk adanya unsur kelalaian yang menyebabkan satu pelajar meninggal dunia.

“Kita ambil semua keterangan guru dan penanggung jawabnya, termasuk apakah ada ijin dari orang tua dalam kegiatan ini,” tambahnya.

Orang tua NV yang tiba dirumah sakit Hajja Andi Depu Polewali, Jumat sore menangis histeris dan nyaris pingsan saat melihat tubuh anak bungsunya sudah terbujur kaku di ruang jenazah.

Sementara itu, salah seorang warga Kunyi, Irham, mengatakan korban NV ditemukan di dasar sungai dengan kedalaman sekitar tiga meter. Tubuh korban tenggelam di dasar sungai dengan diselimuti rumput dan daun.

“Saya sempat pulang ambil senter dan alat selam, setelah saya menyelam kurang lebih tiga menit saya berhasil menemukan korban di dasar sungai kemudian saya tarik keatas,” beber Irham.

Ia menjelaskan, warga sekitar tidak mengetahui keberadaan korban, pasalnya dua orang rekannya telah di evakuasi lebih awal.

“Korban yang meninggal ini sempat tenggelam selama 30 menit karena warga tidak mengetahui jika masih ada yang tenggelam, setelah saya kasi keluar dari dalam air korban di angkat oleh warga dan dibawah ke rumah sakit,” tandasnya. (mkb)

  • Bagikan

Exit mobile version