MAMUJU, RADAR SULBAR – RSUD Provinsi Sulawesi Barat kembali memperlihatkan komitmennya dalam digitalisasi layanan dengan memperkuat sinergi dan kolaborasi bersama BPJS Kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar, Asran Masdy mengapresiasi kolaborasi yang telah dilakukan RSUD Provinsi Sulbar bersama BPJS Kesehatan melalui bridging layanan digital rumah sakit. Dengan adanya bridging layanan tersebut menurut Asran secara tidak langsung akan meningkatkan mutu layanan kesehatan di rumah sakit.
“Apresiasi yang luar biasa disampaikan kepada seluruh yang terlibat dalam proses bridging e-klaim dan anjungan pasien mandiri. Semoga dengan adanya bridging ini tidak ada layanan yang manual lagi, istilahnya paperless,” ujarnya. (16/10).
Lebih lanjut, Asran menyampaikan dukungannya terhadap peningkatan layanan dari manual menjadi digitalisasi. Karena dengan adanya bridging dan anjungan mandiri pasien ini menyambung jarak yang selama ini ada dari rumah sakit dan BPJS Kesehatan.
“Dari konvensional menjadi digitalisasi, tentu saja sangat luas makna yang terkandung di dalamnya. Jadi adanya space (jarak) yang harus dilewati dihubungkan melalui bridging e-klaim antara Rumah sakit dengan BPJS Kesehatan,” jelasnya.
Direktur RSUD Sulbar, Merintani Erna Dochri menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi mendukung RSUD untuk terus berbenah meningkatkan layanan untuk masyarakat.
“Saya sangat mengapresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja dan berusaha atas terlaksana kegiatan launching bridging e-Klaim dan anjungan pasien mandiri,” kata Erna.
Erna juga menyampaikan dengan adanya sistem bridging e-klaim dan anjungan mandiri pasien JKN adalah untuk meningkatkan kualitas layanan di rumah sakit.
“Selain untuk meningkatkan mutu layanan, digitalisasi dilakukan untuk mempermudah peserta JKN yang akan berobat di RSUD Provinsi Sulbar dengan adanya anjungan pasien mandiri,” ucapnya.
Untuk bridging e-klaim juga bisa menjadi solusi yang akan memudahkan pasien dari peserta JKN dalam melakukan proses verifikasi dan registrasi, sehingga kedua proses itu dapat dilakukan dalam satu kali proses pada SIM-RS, sehingga turut mengurangi antrean panjang di rumah sakit.
“Saya dan kita semua tentu berharap launching dan sosialisasi ini dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan layanan dan mempercepat layanan di RSUD Provinsi Sulbar,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mamuju, St. Umrah Nurdin memberikan apresiasi kepada seluruh manajemen RSUD Provinsi Sulawesi Barat atas upayanya dalam meningkatkan mutu layanan. Peningkatan mutu layanan tersebut dilakukan di RSUD Provinisi Sulbar melalui digitalisasi layanan yang mendukung Program JKN.
“Kami dari BPJS Kesehatan memberikan apresiasi kepada pihak rumah sakit karena telah mengintegrasikan sistem di rumah sakit dengan BPJS Kesehatan. Karena ujungnya akan bermuara pada peningkatan mutu layanan,” ucapnya.
Pentingnya peningkatan mutu layanan baik pada internal dan eksternal menurut Umrah baik bagi BPJS Kesehatan maupun rumah sakit. Karena BPJS Kesehatan sejak beberapa tahun terakhir fokus dalam transformasi mutu layanan untuk perbaikan kualitas mutu layanan.
“Dengan adanya launching pada hari ini, artinya sistem yang sebelumnya konvensional berganti menjadi digital. Sehingga harapannya bukan hanya namanya saja yang elektronik, namun seluruh proses mulai dari awal sampai dengan akhirnya akan digital secara keseluruhan,” sambungnya.
Umrah juga berpesan kepada seluruh rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan agar terus meningkatkan kualitas mutu layanan. Tak terkecuali dengan RSUD Provinsi Sulawesi Barat yang saat ini terus meningkatkan layanan digitalisasinya.
“Terus lakukan perbaikan, selalu berupaya dalam peningkatan mutu layanan. Sehingga pada akhirnya dari sisi pasien dapat lebih puas merasakan layanan di RSUD Provinsi Sulbar,” pungkasnya. (PN/af)