Pegawai Inspektorat Sulbar Andalkan Program JKN Jalani Berbagai Pengobatan

  • Bagikan
Narasumber : Andi Mulyana (54) seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Inspektorat Provinsi Sulawesi Barat saat menceritakan pengalamannya mengakses berbagai layanan kesehatan melalui Program JKN.

MAMUJU, RADAR SULBAR – Andi Mulyana (54) seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Inspektorat Provinsi Sulawesi Barat manfaatkan layanan dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk menjalani berbagai pengobatan, salah satunya penyakit asam urat yang ia derita.

Andi menderita sakit asam urat sudah lama, tetapi baru pada tahun 2024 ini sering kambuh. Walaupun begitu, ia tak khawatir karena dirinya telah terjamin Program JKN dari tempatnya bekerja. Karena Andi adalah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di Inspektorat Provinsi Sulawesi Barat.

“Alhamdulillah kalau sebagai PNS sudah dijamin Program JKN dari pemotongan gaji setiap bulannya,” ungkapnya, Selasa (15/10).

Awalnya Andi sempat ragu dengan layanan kesehatan dari Program JKN. Apalagi saat sakit asam uratnya harus dilakukan rujukan ke rumah sakit. Ternyata apa yang diragukannya selama ini bertolak belakang setelah ia memeriksakan diri di faskes tingkat pertamanya di Poliklinik Gubernur Sulbar.

“Ada di dekat kantor kebetulan faskes saya. Saya periksa disana dan alhamdulillah bisa menggunakan BPJS Kesehatan,” ucapnya.

Selain sebagai ASN, Andi yang juga sebagai ibu rumah tangga ini bercerita pada awalnya ia merasakan nyeri pada bagian kaki. Kemudian mendadak telapak kakinya mengalami pembengkakan. Menghadapi kondisi kesehatan yang buruk, Andi memberanikan diri memeriksakan diri pada fasilitas kesehatan tingkat pertama.

“Tentunya dengan BPJS Kesehatan, dapat dijamin pengobatan asam urat saya,” imbuhnya.

Andi melanjutkan ceritanya bahwa selama tiga bulan berturut-turut ia rutin melakukan kontrol untuk sakit asam uratnya. Selama itu pula ia merasakan Program JKN melayaninya dengan sangat baik.

“Terima kasih BPJS Kesehatan, telah memberikan kemudahan dan keringanan selama mengobati sakit asam urat saya,” lanjutnya.

Setelah pemeriksaan selesai, dia mendapatkan resep dan diberi obat dari dokter yang menanganinya. Andi pun terkaget ternyata dirinya tidak perlu mengeluarkan sepeserpun uang untuk pengobatan asam uratnya.

“Ternyata seluruh biaya pengobatan termasuk obat sudah dibayar oleh BPJS Kesehatan melalui Program JKN,” katanya.

Selain mendapatkan jaminan pelayanan beserta obatnya, Andi juga mengaku senang karena pelayanan kesehatan yang dia terima sangat memuaskan. Kepuasan yang ia dapatkan tidak hanya dari sarana dan prasarana, tetapi dari tenaga kesehatan yang menanganinya menurut Andi sangat baik.

“Alhamdulillah seluruh tenaga medis yang bertugas, mulai dokter dan perawat sangat ramah,” jelasnya.

Selain pernah mengalami penyakit asam urat, Andi juga pernah mendapatkan jaminan kesehatan oleh Program JKN ketika mengalami sakit batuk, pilek, dan demam yang ringan. Praktis, semua pengobatan tanpa ada biaya karena sudah ditanggung BPJS Kesehatan.

“Dari pengalaman-pengalaman tersebut, saya bersyukur menjadi peserta JKN. Karena tidak perlu kuatir lagi dengan biaya pengobatan, sehingga dana kesehatan bisa dialihkan untuk kebutuhan yang lain,” ujarnya.

Andi menghimbau kepada seluruh peserta JKN yang ada di Mamuju agar selalu memastikan keaktifan kepesertaan JKN. Karena dengan menjaga keaktifan kepesertaan JKN tersebut, Andi merasa sudah menjaga dirinya bersama keluarga dari ancaman kesehatan dan finansial.

“Jadi harus dipastikan selalu kepesertaan JKN selalu aktif, karena dapat memproteksi diri dari gangguan kesehatan ataupun imbasnya ke finansial,” tegasnya.

Ia juga berharap kepada masyarakat yang belum terdaftar BPJS Kesehatan dapat segera mendaftarkan diri sebagai peserta JKN. Karena ia telah merasakan BPJS Kesehatan memberikannya kemudahan dan pelayanan yang baik.

“Saya merasakan sendiri bahwa ada beberapa orang di sekeliling saya yang belum sadar akan pentingnya menjadi peserta JKN. Banyak yang mendaftar saat sudah sakit saja ataupun setelah sakit tidak membayar iuran lagi,” pungkasnya. (PN/af)

  • Bagikan

Exit mobile version