MAMUJU, RADAR SULBAR –Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) kinerja keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) triwulan III RSUD Regional Sulbar, Senin, 14 Oktober 2024.
Dalam rapat yang dihadiri seluruh Dewan Pengawas (Dewas) dan manajemen RSUD Regional Sulbar, Muhammad Idris memberikan penekanan pada empat aspek..
Pertama, memastikan operasional rumah sakit itu berjalan dengan baik. Kedua ketersediaan obat-obatan dan tindakan medis lainnya. Ketiga kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk juga perilaku dan indikato kedisiplinan, keempat adalah fasilitas serta tekonologi.
Selain itu, Ia menjelaskan, pengembangan SDM dan teknologi menjadi aspek yang super prioritas. Sehingga, kedepannya pihak RSUD Regional Sulbar harus membuat perencanaan pengembangan, khususnya SDM dan teknologi yang harus dimiliki.
“Artinya, semua prioritas tapi ini harus dijadikan sesuatu yang tidak boleh ditunda. Kalau ditunda, membuat rumah sakit ini semakin tidak kompetitif. Nah, inilah yang kita bahas bersama, dari hal-hal teknis keuangan pengelolaan dana BLUD dan segala macam, itu harus kita tuntaskan dan memastikan rumah sakit ini sudah dipastikan melakukan transformasi atau perubahan cara pikir, cara kerja, dan juga melakukan penilaian mandiri,” ujar Muhammad Idris.
Direktur RSUD Regional Sulbar, dr Marintani Erna Dochri mengaku, akan segera menindaklanjuti sejumlah evaluasi yang telah disampaikan oleh Sekprov Sulbar, khususnya terkait SDM.
“Jadi, dokter-dokter yang kita miliki saat ini akan disekolahkan, sehingga bisa lebih kompeten lagi. Sebenarnya, tiga tahun terakhir kami sudah melakukan upaya dengan membuka pendaftaran dokter spesialis, namun tidak ada yang mau ke sini (Sulbar). Jalan satu-satunya, kita sekolahkan dokter dari daerah kita,” tutur Marintani Erna Dochri. (jaf)