JAKARTA, RADAR SULBAR – Lembaga survei nasional yang terkenal dan sangat terpercaya, Indikator, yang dipimpin Prof. Burhanuddin Muhtadi MA Ph.D, kembali merilis survei terbarunya terkait Pemilihan Gubernur (Pilgug) Sulawesi Selatan (Sulsel). Hasilnya, elektabilitas pasangan calon (paslon) Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati) unggul sangat jauh dibanding dengan paslon Danny Pomanto-Azhar Arsyad (DIA).
Tercatat, dalam laporan lembaga survei nasional yang menempati peringkat teratas dalam kredibilitasnya ini, paslon Andi Sudirman-Fatma jauh melejit dengan capaian elektabilitas 63,1 persen. Paslon Danny Pomanto-Azhar Arsyad jauh tertinggal dan hanya memperoleh elektabilitas 17, 9 persen. Responden yang belum menentukan pilihan sebesar 18,9 persen dan yang menyatakan diri golput atau tidak memilih sebesar 0,2 persen.
Dengan rentang jarak angka yang demikian besar, dapat dikatakan bila pasangan calon (paslon) Andi Sudirman-Fatma yang berakronim Andalan Hati ini sudah sangat sulit terkejar, mengingat waktu pemilihan hanya tersisa kurang lebih sebulan lagi.
Survei Indikator ini dilakukan pada 26 September-3 Oktober 2024. Dalam survei ini, Indikator bertujuan memotret kecenderungan sikap dan perilaku pemilih Provinsi Sulsel dan ingin mengetahui faktor-faktor penting yang berkaitan dengan pilihan-pilihan tersebut, baik dari perspektif gender, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan, preferensi agama, afiliasi ormas dan preferensi suku dan lain-lain.
Di samping itu, survei ini juga mencoba melakukan pemetaan popularitas, akseptabilitas serta elektabilitas paslon yang ikut berkompetisi dalam kontestasi Pilgub Sulsel.
Dalam survei terkait Top of Mind Calon Gubernur Sulsel, nama Andi Sudirman Sulaiman berada di puncak dengan 32,3 persen. Danny Pomanto 10,8 persen. Kemudian Fatmawati Rusdi 2,7 persen, Azhar Arsyad 0,2 persen, Andi Darmawan Aras 0,2 persen, Nurdin Abdullah 0,1 persen. Sedangkan yang tidak menjawab ada 53,8 persen.
Pada simulasi 4 nama calon, Andi Sudirman jauh unggul dengan elektabilitas 50,7 persen. Disusul Danny Pomanto 14,9 persen, Fatmawati Rusdi 7,2 persen dan Azhar Arsyad 1,4 persen. Sedang yang belum menjawab sebesar 25,3 persen.
Di simulasi 2 nama calon, Andi Sudirman melejit dengan elektabilitas 59,4 persen. Naik sebesar 13,1 persen dibanding survei sebelumnya yang digelar bulan Juli 2024, sebesar 46,3 persen. Sedangkan Danny Pomanto yang naik hanya sebesar 8,2 persen dengan memperoleh elektabilitas 17,8 persen.
Dalam survei tingkat kesukaan (akseptabiltas), paslon Andi Sudirman-Fatma (Andalan Hati) kembali mendominasi dengan 79,1 persen dan 80,7 persen, sementara pasangan Danny-Arsyad (DIA) 60,4 persen dan 62,1 persen,
Survei Indikator juga memotret basis pemilih kuat dan lemah setiap paslon. Hasilnya, paslon Andi Sudirman-Fatma memiliki basis pemilih kuat yang signifikan, yakni sebesar 63,1 persen. Sedang Danny-Azhar sebesar 58,9 persen.
Sementara itu, survei ini juga tercatat bahwa jumlah pemilih yang tidak lagi akan mengubah pilihannya sebesar 62,2 persen. Sedang pemilih masih bisa mengubah pilihannya sebesar 34,7 persen. Dengan demikian, mayoritas pemilih di Sulsel sudah mantap dengan pilihan masing-masing.
Dengan hasil survei ini terpotret bila paslon Andi Sudirman-Fatma sudah sangat sulit terkejar lagi.
Prof. Burhanuddin Muhtadi juga memaparkan bahwa tingginya elektabilitas Andi Sudirman Sulaiman dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain karena Andi Sudirman dinilai sosok pemimpin yang peduli pada rakyat, putra asli daerah, jujur dan bersih dari praktek KKN, telah terbukti hasil kerjanya serta pintar dan berpendidikan.
Survei ini juga memotret kecenderungan pemilih berdasar sentimen putra daerah. Hasilnya 56,1 persen responden memilih putra asli daerah dibanding 42 persen yang tidak mempersoalkannya.
Sebagai informasi, Lembaga Survei Indikator melakukan riset pada tanggal 26 September hingga 3 Oktober 2024 untuk pemilihan Gubernur Sulsel.
Pengumpulan data survei ini merupakan populasi seluruh warga negara Indonesia di Sulsel yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 800 orang dari seluruh kabupaten dan kota di Sulsel yang terdistribusi secara proporsional. Kemudian dilakukan oversample di Kabupaten Bone menjadi 400 responden.
Metode yang digunakan adalah metode simple random sampling, yang memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95,0 persen.
“Sedang quality control terhadap hasil wawancara, dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti,” demikian kata Prof Burhanuddin Muhtadi.
Survei yang bertajuk “Peluang Menang Calon Calon Gubernur di Provinsi Sulsel”, ini ingin memotret sikap dan perilaku calon pemilih di Sulsel untuk mengetahui peta dukungan politik elektoral dan ingin mengetahui faktor-faktor penting apa yang berkaitan dengan pilihan-pilihan tersebut sekaligus melihat persepsi warga Sulsel terkait isu-isu mutakhir yang sedang mengemuka.
Menanggapi hal itu, guru besar Unhas dan pengamat politik Prof. Dr. Armin Arsyad MSi mengatakan survei terbaru Indikator ini sudah menggambarkan kecenderungan pemilih yang sudah stabill.
“Dengan jarak suara yang jauh sudah sangat sulit lagi mengejar elektabilitas Andalan Hati. Bahkan besar kecenderungan 18 persen suara pemilih yang belum menentukan pilihan bakal menjatuhkan pilihannya ke Andi Sudirman-Fatma,” ujar Prof. Armin, Sabtu (12/10/2024).
Hal ini dikarenakan, imbuhnya, suara pemilih yang belum menentukan pilihan tersebut akan lebih cenderung memilih pemenang karena keinginan untuk berkontribusi sebagai pemenang dalam hasil akhir.
“Jadi perkiraan saya, elektabilitas Andalan Hati bisa mencapai 70 persen atau lebih,” kata dia.
Apalagi, selama ini Andi Sudirman menunjukkan konsistensinya dalam berbagai kampanye dengan cara yang sangat simpatik serta menunjukkan kredibilitasnya sebagai pemimpin yang sangat dekat dengan rakyat.
“Kualitas kepemimpinan inilah yang membuat Andi Sudirman dengan cepat meraih simpati warga Sulsel. Ditambah lagi dengan akumulasi kerja nyata yang ditorehkanya selama menjabat gubernur Sulsel, seperti pembangunan infrastruktur, pembangunan masjid dan bantuan bencana di mana Andi Sudirman langsung hadir di lokasi,” tandasnya.
Di samping itu, kata Prof Armin, besarnya dukungan ke Andalan Hati karena tim pemenangannya bekerja maksimal di lapangan.
“Tim pemenangan Prabowo serta tim pemenangan Anies kan bergabung mendukung Andalan Hati. Jadi wajar bila arus dukungan sangat kuat. Inilah yang terpotret dalam survei ini. Sehingga memang Andalan Hati sulit terkejar lagi,” kuncinya. (*)