IKN, RADAR SULBAR –Dalam rangka peringatan Hari Tani Nasional Ke-64, Pupuk Kaltim bersama Otortita IKN dan Pemerintah Daerah melakukan panen padi bersama di area persawahan Wisata Lumbung Padi Desa Bukit Raya, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara.
Pada program ini, Pupuk Kaltim mendukung agri input pertanian dan pendampingan berkelanjutan, guna mendorong optimalisasi lahan garapan secara signifikan. Hasilnya, padi dengan varietas Inpari 32 itu berhasil mencapai kapasitas produksi sebesar 4,3 ton/ha GKP, dengan pengaplikasian pupuk subsidi dan teknologi pertanian secara terintegrasi.
SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim Teguh Ismartono, mengungkapkan Perusahaan sangat mendukung penghijauan dan pengembangan potensi pertanian di kawasan IKN, sebagai bentuk kontribusi dalam perluasan lahan produktif sekaligus penguatan ketahanan pangan. Hal ini bisa dilihat dari hasil panen kali ini, dimana optimalisasi lahan sekitar otorita IKN mampu dimaksimalkan hasil yang sangat baik.
“Ini menjadi tindaklanjut komitmen Pupuk Kaltim dalam mendukung produktivitas dan keberlanjutan lahan di kawasan IKN, sehingga kebutuhan pangan kedepan secara perlahan bisa penuhi dengan baik, melalui sistem pertanian terintegrasi dan berkelanjutan,” ucap Teguh, Kamis (3/10/2024).
Guna memaksimalkan produktivitas padi secara mandiri, Pupuk Kaltim pun telah menyiapkan serangkaian upaya melalui skema metode budidaya tanaman padi dengan kombinasi pupuk non subsidi. Diantaranya penggunaan pupuk hayati untuk memperkaya mikroorganisme lahan, hingga pupuk organik yang sudah di proses dengan biodekomposer Biodex untuk hasil padi yang lebih optimal.
Menurut Teguh, ditengah pembangunan yang kian pesat, sektor pertanian tidak boleh terpinggirkan. Hal ini mengingat kesinambungan sumber daya lahan, merupakan investasi masa depan bagi generasi mendatang. Oleh sebab itu, Pupuk Kaltim pun memastikan setiap langkah yang diambil dalam mendorong sektor pertanian Indonesia, turut dibarengi upaya mengoptimalkan lahan agar lebih produktif dengan daya dukung yang semakin terjaga.
“Sasaran ini pula yang direalisasikan Pupuk Kaltim dalam mendukung pembangunan IKN, agar tetap berpihak pada lingkungan dan pertanian secara berkelanjutan melalui perluasan tanam di sekitar kawasan otorita,” lanjut Teguh.
Sebelumnya, Pupuk Kaltim juga menggelar program Community Forest di kawasan IKN melalui penanaman 1.600 bibit pohon di area lahan eks tambang Sungai Seluang Samboja. Penanaman di atas lahan seluas 11 hektare tersebut bagian kontribusi Pupuk Kaltim untuk menghijaukan kembali lahan yang masuk kawasan IKN, agar bisa dimanfaatkan kembali dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar.
Melalui program ini, Pupuk Kaltim tidak hanya berusaha untuk menekan jejak karbon, tapi juga menginspirasi serta melibatkan masyarakat dalam upaya yang sama untuk menjaga sekaligus memperbaiki lingkungan secara sinergis. Hal ini sejalan dengan visi Pupuk Kaltim untuk terus mengedepankan konsep sustainability, sekaligus meningkatkan peran terhadap kelestarian serta keseimbangan alam demi generasi mendatang.
“Upaya ini termasuk meningkatkan kesejahteraan petani, melalui optimalisasi lahan menjadi kawasan yang terpelihara sehingga dapat dimanfaatkan kembali. Dan panen kali ini merupakan tindaklanjut Pupuk Kaltim dalam mewujudkan hal tersebut,” tambah Teguh.
Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN Myrna Safitri, mengungkapkan pengembangan produktivitas pangan menjadi salah satu sasaran otorita, untuk menggalakkan kembali sistem pertanian regeneratif yang ramah lingkungan. Dimana sepuluh persen wilayah IKN ditetapkan sebagai area produksi pertanian, untuk menyediakan sumber pangan yang sehat bagi warga dengan tetap memperhatikan upaya pengendalian perubahan iklim.
Dorongan ini pun melihat praktik pertanian konvensional masih menjadi salah satu sumber emisi gas rumah kaca, yang diharap bisa dirubah melalui pertanian regeneratif. Hal ini pun ditindaklanjuti dengan membangun kebijakan pertanian modern, sekaligus menggandeng generasi muda agar turut mewujudkan swadaya pangan di IKN.
“Seiring peringatan Hari Tani 2024, panen padi bersama kali ini diharap makin mendorong keterlibatan sekaligus semangat generasi muda dalam sektor pertanian ke depan, khususnya di kawasan IKN,” ucap Myrna.
Dikatakan Myrna, ajakan bagi generasi muda untuk kembali bertani juga diselaraskan dengan pengembangan teknologi dan inovasi di bidang pertanian, mengingat hal tersebut menjadi faktor penting untuk mendorong partisipasi yang lebih aktif lagi dari kelompok muda kembali bertani.
Salah satu upaya yang tengah disasar, otorita memberikan beasiswa bagi anak petani yang ada di kawasan IKN, bekerja sama dengan fakultas pertanian Universitas Brawijaya. Melalui program ini, para penerima diharap dapat menjadi motor penggerak para petani muda IKN setelah mereka menyelesaikan masa pendidikan.
“Sebab sentuhan teknologi menjadi faktor penting untuk mendorong partisipasi yang lebih aktif dari kelompok muda, agar kembali menggiatkan aktivitas bertani,” pungkas Myrna.(*)