MAJENE RADAR SULBAR — Pakan ternak berbahan batang pisang ternyata merupakan pakan alami yang sangat bermanfaat bagi ternak. Tim dosen Unsulbar menggelar pelatihan bagi peternak mengolah batang pisang menjadi makan ternak ayam kampung.
Selain lebih bernutrisi, pakan alami batang pisang lebih efisien bagi peternak.
Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Mitra Galagatra Unsulbar, Sri Amalia Edy, Kamis, 26 Setember menjelaskan pelatihan bagi petani yang tergabung dalam kelompok Tani Galagatra itu berlangsung di Kelurahan Lalampanua, Senin, 5 Agustus lalu.
“Pelatihan bagi kelompok Tani Galagatra ini salah satunya adalah melatih para peternak mengolah batang sapi menjadi pakan ternak, dalam hal ini untuk ternak ayam kampung,” kata Sri Amalia yang juga dosen Fakultas Ekonomi Unsulbar.
Tim PKM Galagatra mengungkapkan, bahwa dalam sejumlah riset, pakan alami berbahan batang pisang dengan pengolahan yang tepat, akan lebih sehat dan bernutrisi bagi ternak.
Disamping Sri Amelia, dosen lain yang terlibat dalam kegiatan pelatihan kelompok tani yang didanai dari hibah Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Dikbud Ristek 2024 itu adalah Agni Ayudha Mahanani dari Fakultas Peternakan dan Perikanan serta Sufyan Amirullah dosen Ekonomi Akuntansi Unsulbar.
“Batang Pisang yang dijadikan sebagai makanan yang dapat memberikan manfaat yang sangat besar untuk kesehatan dan tumbuh kembang ternak ayam kampung,” ungkap anggota tim PKM, Agni Ayudha.
Dalam catatan tim PKM Galagatra, Kabupaten Majene merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provisi Sulawesi Barat. Kabupaten Majene dikenal dengan potensi produksi holtikulturanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Barat, salah satunya adalah produksi pisang yang menempati nomor urut ke dua di Provinsi Sulawesi Barat sebanyak 23,25 ton pada tahun 2022.
Selain membimbing petani mengolah dengan tepat batang pisang menjadi pakan alami ternak, Tim PKM Galagatra Unsulbar juga melatih para anggota kelompok tani mengelola keuangan.
“Kami memperkenalkan pengelolaan keuangan dengan pendekatan Akuntansi dasar dan manajemen keuangan, harapannya keuangan petani tetap stabil, baik itu saat panen atau setelah panen,” kata Sry Amelia,
Ia menjelaskan, pendapatan para petani yang meningkat saat masa panen, penting diatur agar digunakan secara efektif, efisien, sehingga para petani dan peternak tetap bisa memenuhi berbagai kebutuhan saat pra dan pasca panen.
“Pelatihan keuangan bagi petani ini agar mereka terlatih dan terampil dalam pengelolaan keuangan, harapannya dengan begitu, usaha pertanian dan peternakan mereka semakin maju berkembang,” tambah Sufyan.
Disamping pelatihan pengolahan pakan alami dan pengelaan keuangan, tim PKM Galagatra Unsulbar ini juga melatih petani melakukan pemasaran produk dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.
Tim PKM Galagatra Unsulbar berharap dengan sejumlah program pelatihan yang berlangsung hingga Oktober 2024 itu dapat meningkatkan perekonomian anggota mitra Galagatra melalui pengelolaan keuangan, inovasi pakan ternak limbah pertanian dan startegi pemasaran. (mkb)