Tak Miliki Keluarga, Dinsos Bantu Pemakaman Pedagang Asal Gorontalo

  • Bagikan
JENAZAH. Kadinsos Polman Azwar Jasin didamping Lurah Pekkabata Nurhayati, Baznas Polman serta warga Lingkungan Pekkabata saat mengurus jenazah pedagang kain keliling asal Gorontalo di RSUD Hajjah Andi Depu Polewali, Selasa 24 September 2024.

POLMAN, RADAR SULBAR — Seorang pedagang kain keliling asal Gorontalo, Muh Daud meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hajjah Andi Depu Polewali Mandar (Polman), Selasa 24 September 2024.

Almarhum Muh Daud, tak memiliki keluarga di Kabupaten Polewali Mandar. Sehingga proses pemakamannya diambil alih oleh Dinas Sosial (Dinsos) Polewali Mandar. Almarhum Daud dimakamkan di Kelurahan Manding Kecamatan Polewali, Selasa 24 September 2024

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Polman Azwar Jasin menyampaikan bahwa pihaknya mendapat informasi dari RSUD Hajjah Andi Depu ada seorang pria yang beralamat Gorontalo ini sedang dirawat karena mengalami serangan jantung dan kemudian meninggal.

“Yang bersangkutan hidup sebatangkara di Polman sebagai pedagang kain keliling. Almarhum diketahui berasal dari Gorontalo sesuai KTP yang dimilikinya dan kelahiran Karawang Jawa Barat,” jelas Azwar Jasin.

Lanjutnya, proses pemakaman pedagang kain keliling tersebut Dinsos bekerjasama dengan Baznas yang menyiapkan perlengkapan jenazah. Warga Gorontalo tersebut akan dimakamkan di pemakaman muslim di Kelurahan Manding Kecamatan Polewali.

Azwar Jasin mengungkapkan, yang bersangkutan diduga mengalami serangan jantung.
Dulunya Muh Daud pernah menikah dan memiliki anak. Almarhum memiliki seorang anak perempuan dari istri pertama dan seorang anak laki-laki dari istri kedua.

Namun karena sudah bercerai maka almarhum Muh Daud tinggal seorang diri dan bekerja sebagai penjual kain keliling. Tidak hanya di Polewali akan tetapi juga sering pergi berkeliling luar kota menjual kain. Almarhum Muh Daud sudah tinggal di Polman selama 1 tahun 5 bulan. Saat ini keluarga almarhum Daud di Gorontalo sudah menerima kabar meninggalnya dan menyerahkan kepada pemerintah setempat untuk mengurus pemakamannya. Almarhum tinggal di sebuah rumah kontrakan di belakan Pasar Sentral Pekkabata.

“Senin malam saat habis Maghrib almarhum datang ke tetangga kontrakan untuk meminta makan karena belum pernah makan. Almarhum meminta makanan yang agak lembek dengan kondisi kulit dan matanya berwarna kuning dan mengeluhkan sakit dada dengan badan gemetar. Pukul 20.00 Wita tetangga kontrakanya bersama kepala lingkungan membawa almarhum ke RSUD Hajjah Andi Depu. Dari keterangan dokter, almarhum Muh Daud menderita penyakit saluran empedu rusak, ginjal, hati dan gula darah tinggi,” tandasnya. (arf/mkb)

  • Bagikan