POLMAN, RADAR SULBAR — Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Polewali Mandar lakukan Penandatanganan Kerjasama (PKS) dengan Universitas Al Asariah Mandar (Unasman) Sulawesi Barat dalam program pengelolaan sampah terpadu yang dikemas dalam KKN Tematik.
Penandatanganan PKS ini dirangkaikan dengan pelepasan mahasiswa KKN Tematik dan pembekalan dalam pengelolaan sampah terpadu yang diikuti oleh 16 orang mahasiswa Unasman dari Prodi Kesehatan Lingkungan, Selasa 24 September.
Ketua LPPM Unasman Basri menyampaikan, program ini sudah dikomunikasikan bersama dengan Kepala Dinas LHK Polman. Ia menjelaskan, program yang akan dikerjakan bersama mahasiswa adalah program yang telah disepakati dengan DLHK Polman dan tridarma Perguruan Tinggi.
Peran PT dalam membangun daerah sangat penting dimana daerah itu dapat menjadi daerah otonomi ketika ada PT daerah tersebut. Unasman berdiri sebelum Sulbar terbentuk dan kita syukur Unasman menjadi syarat Sulbar terbentuk.
“Jumlah mahasiswa 16 orang untuk kegiatan ini karena yang dikerjakan ini adalah pilot project yang akan dijadikan rujukan untuk kajian langkah-langkah berikutnya,” ujar Basri.
Ia juga mengatakan sudah koordinasi dengan desa tempat lokasi pelaksanaan peogram KKN tematik tersebut.
Kepala Dinas LHK Polman menyampaikan, yang menjadi lokus program KKN Tematik pengolahan sampah terpadu yakni Desa Patampanua Kecamatan Matakali dan Kelurahan Madatte Kecamatan Polewali.
Ia menyampaikan, giat ini adalah giat kecil yang berdampak besar untuk mengurangi sampah. Sasarannya adalah perumahan di BTN Stadion Madatte dan Perumahan Al Ikhlas Rea Barat. Karena lahan sempit tapi produksi sampah tinggi dan penduduknya sibuk yang kecenderungannya membeli makanan instan yang memproduksi sampah.
“Peserta akan melakukan edukasi bahwa sampah adalah tanggungjawab masing-masing, tugas adik-adik mendisiplinkan rumah tangga untuk memilah sampahnya,” jelas Jumadil.
Lanjutnya, sampah yang sudah dipilah imi akan memudahkan petugas armada yang bertugas melakukan penjemputan karena sudah terpilah.
Pj. Sekda Polman I Nengah Tri Sumadana meminta semua masyarakat memiliki itikad baik untuk membantu Pemkab mengatasi masalah sampah. Salah satunya yang dilakukan Unasman yang bersedia membantu mengatasi persoalan krisis sampah.
“Pemkab tidak pernah terbersit membiarkan persoalan sampah yang sudah tiga tahun terakhir menjadi masalah. Hal ini disebabkan ditutupnya TPA tiga tahun lalu bukan berarti kami tidak bekerja mulai dari lurah sampah OPD semua bekerja,” ujar Nengah.
Mudah-mudahan solusi pengolahan TPST ini menjadi solusi untuk permasalahan sampah.
Ia mengatakan, sampah saat ini sudah bernilai ekonomi yang tinggi dengan pengolahan secara terpadu sampah yang dihasilkan dapat dibuat paving blok yang kuat, sampah basah dapat jadi bubut untuk diolah pupuk dan juga jadi maggot untuk pakan ikan dan unggas, kemudian residu dapat dibakar dengan tekhnologi dan abunya dapat dibuat paving blok kembali. (arf/mkb)