POLEWALI, RADAR SULBAR — Komitmen BPJS Kesehatan dalam meningkatkan kualitas layanan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) semakin terlihat melalui upaya-upaya yang telah dilakukan selama ini untuk memudahkan peserta JKN dalam mengakses layanan kesehatan.
Dampaknya pun sudah mulai dirasakan oleh masyarakat. Salah satunya Hermawati (30), seorang ibu rumah tangga, membagikan cerita pengalamannya saat mendapatkan layanan kesehatan di Puskesmas Anreapi. Pada saat ditemui, ia sedang dalam kondisi hamil dan ingin memeriksakan kehamilannya di puskesmas.
“Selama saya berobat di Puskesmas Anreapi, saya selalu mendapatkan pelayanan yang baik oleh petugas. Ini sudah kunjungan kedua saya selama kehamilan kali ini, saya merasa sangat nyaman dilayani disini,” ujar Hermawati.
Pada kesempatan kunjungan sebelumnya ke puskesmas, dokter menjadwalkan untuk melakukan pemeriksaan Ultrasonografi (USG), yang dimana pemeriksaan tersebut dilakukan guna memantau perkembangan janin, deteksi dini apabila ada kelainan pada janin dengan memeriksa kondisi plasenta, uterus, ovarium, dan serviks.
Walaupun terdaftar Program JKN sebagai peserta segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Pemerintah Daerah yang merupakan program bantuan dari Pemerintah Daerah Polewali Mandar, namun pelayanan yang didapatkan di puskesmas tidak dibeda-bedakan dengan peserta yang terdaftar jenis kepesertaan yang lain.
“BPJS Kesehatan yang saya punya gratis karena bantuan dari pemerintah, bersyukur sekali sejak sebelum Covid-19 sudah ditanggung oleh pemerintah. Dan setiap mendapatkan pelayanan, pasti selalu puas. Mulai dari petugas pendaftaran, dokter yang melayani, begitu juga petugas di apotek,” sambungnya.
Hermawati juga menceritakan sebelumnya sang anak juga pernah memanfaatkan layanan dari Program JKN pada waktu itu juga di Puskesmas Anreapi.
“Sebelumnya anak saya juga pernah berobat kesini, jadi sudah ada pengalaman untuk memperoleh layanan. Waktu itu anak saya demam, dan segera saya bawa ke puskesmas. Alhamdulillah, tidak lama setelah dari puskesmas akhirnya sembuh. Pelayanan yang didapatkan sama, semuanya mudah dan cepat,” imbuhnya.
Selain itu, Hermawati sangat bersyukur dan merasa bangga karena dirinya beserta keluarga menjadi salah satu bagian dari Program JKN, terkhusus yang mendapat bantuan dari pemerintah.
Dengan terdaftar sebagai peserta JKN, ia dan sekeluarga setidaknya merasa aman dari risiko finansial yang mungkin terjadi karena kondisi sakit. Tapi dengan Program JKN ini, biaya nol rupiah, sudah bisa mendapatkan pelayanan yang sangat baik.
“Program JKN ini sangat bagus karena sangat membantu setiap masyarakat agar tidak khawatir masalah keuangan kalau tiba-tiba ada anggota keluarga yang sakit. Karena kita tidak pernah tau, sakit terkadang tidak mengenal usia. Jadi, walaupun kita merasa masih muda dan sehat selama ini, tidak ada salahnya kalau kita menyiapkan asuransi kesehatan seperti BPJS Kesehatan ini. Bisa daftar yang peserta mandiri atau kalau merasa tidak mampu, bisa mengajukan diri sebagai PBI di kantor desa, kelurahan, atau sesuai dengan domisili peserta,” tambahnya.
Hermawati berharap semua peserta JKN dapat berpartisipasi aktif untuk gotong royong dalam program ini, agar Program JKN bisa dirasakan lebih banyak manfaatnya oleh masyarakat.
“Menurut saya bagus sekali kalau kita terlibat di hal-hal yang baik seperti Program JKN ini. Terutama peserta mandiri yang membayarkan iurannya secara mandiri. Selain menjaga agar status BPJS Kesehatan tetap aktif, walaupun kita dalam kondisi sehat tapi dengan membayar iuran secara rutin, setidaknya iuran yang dibayarkan dapat membantu orang yang sedang sakit dan berkontribusi pada berjalannya Program JKN,” tutupnya. (adv/mkb)