POLMAN, RADAR SULBAR – Warga pesisir Dusun Satu Ujung Timur, Kelurahan Pappang, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) masih mengalami krisis air bersih. Kondisi ini tidak hanya saat ini terjadi, namun sudah berlangsung bertahun-tahun.
Ratusan warga yang bermukim di Dusun Satu dan Dusun Dua Ujung Timur tetap bertahan dengan cara menguras tenaga, yakni menimbah air sumur.
Sumber air tanah ini pun jaraknya tak mudah, yaitu berada di Dusun Bonde yang sebelah yang jaraknya cukup jauh, yakni 500 meter, dari rumah warga. Selain itu, harus menyeberangi jembatan gantung.
Salah satu warga yang cukup sabar dengan kondisi tersebut adalah Misriani (40). Ia mengakui kondisi ini menjadi momok yang sudah bertahun-tahun. Bahkan sejak ia masih berusia remaja sudah merasakan setiap hari menimba air sumur untuk kebutuhan konsumsi.
“Memang dari dulu di sini kendalanya air. Memang (bisa menggali) air sumur tapi kendalanya itu air asin, tidak layak untuk dikonsumsi. Kalau untuk dipakai di WC, bisa,” kata Misriani kepada wartawan yang ditemui di rumahnya, Selasa 17 September 2024.
Ibu rumah tangga ini mengatakan, sehari-hari ia selalu menimba dan memikul atau menenteng jeriken hampir tiap hari, pagi dan sore hari.
Yang menjadi persoalan juga, kata dia, air dari PDAM Polman juga tidak lancar setiap hari. Kalaupun mengalir hanya dua kali dalam satu bulan.
“Mudah-mudahan calon pemimpin kita berikutnya ini bisa membenahi kampung kita ini, termasuk air, baiknya itu PDAM di sini ada. Masing-masing satu rumah ada PDAM,“ ucapnya.
Misriani mengatakan, dari empat pasangan yang maju di Pilkada Polman, baru pasangan Andi Bebas Manggazali-Siti KDI (Besti) yang datang untuk mendengar keluhan warga.
“Saya kagumi karakter Pak Andi Bebas. Kami percaya Pak Bebas bisa benahi kampung kami, karena punya pengalaman dalam pemimpin pemerintahan,“ ucapnya.
Dia mengatakan, Andi Bebas juga sangat punya kedekatan dengan warga setempat karena itu sosoknya sudah tidak asing di dusun satu dan dusun dua Ujung Timur.
Menanggapi persoalan air bersih tersebut, Andi Bebas mengapresasi dukungan masyarakat Ujung Timur yang mengamanahkan menuntaskan persoalan air bersih yang sudah terjadi sejak lama.
Dia mengatakan, persoalan tersebut memang sudah berlangsung lama. Saat berkunjung ke dusun tersebut, para warga memintanya untuk menyelesaikan masalah krisis air bersih tersebut.
“Memang kita fokus untuk pembenahan sarana dan fasilitas dari dusun dan desa. Kita punya program desa sebagai subjek pemerataan pembangunan dan ekonomi, “ ujarnya.
Andi Bebas juga mengatakan, persoalan krisis air bersih salah satu dari sekian banyak persoalan di Polman. Karena itu, kata dia, dirinya yang berpasangan dengan Siti KDI akan berupaya menuntaskan hal tersebut dan akan mengkombinasikan dengan terobosan baru yang inovatif yang berbasis aplikasi.
“Besti akan meningkatkan kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan dengan pemanfaatan layanan digital, dengan menciptakan aplikasi satu pintu untuk semua layanan masyarakat. Termasuk air, nantinya kita akan ada aduan di aplikasi itu, jadi nantinya, keluhan warga bisa segera diatasi,“ tegasnya. (*)
Tim Media BESTI