ARKANSAS, RADAR SULBAR –untuk melihat langsung bagaimana pertanian modern di salah satu negara bagian AS tersebut, Mentan Amran diantar dan disopiri langsung oleh Wes Ward, Secretary of Agriculture Arkansas State yaitu pejabat Menteri Pertanian untuk negara bagian Arkansas.
Beberapa tempat dikunjungi dalam momen tersebut seperti University of Arkansas Rice Research & Extension Center yaitu pusat penelitian dan pengembangan padi Universitas Arkansas, Begitu pula Dale Bumpers National Rice Research Center atau Pusat Penelitian Padi Nasional yang terletak di daerah Stuttgart, Arkansas, Minggu 15 September 2024.
Daerah ini dijuluki sebagai Rice and Duck Capital of the World, yaitu ibukota padi dan bebek sedunia. Tidak berlebihan jika wilayah ini mengklaim sebagai ibukota padi, karena dari 2,5 Juta acres lahan sawah di Amerika, setengahnya ada di Arkansas.
Selanjutnya Mentan Amran langsung mengunjungi tempat uji lapang dari penelitian padi tersebut.
Setelah agenda makan siang bersama, Owner Tiran Group ini mengunjungi salah satu lahan pertanian yang dikelola secara keluarga yaitu LTD Farm.
LTD Farm ini memiliki luas lahan 3500 acres dengan jumlah total pengelola yaitu 5 orang. Terkadang jika sangat dibutuhkan dia menyewa tenaga kerja maksimal sebanyak 3 orang. Dengan jumlah total 8 orang, mereka mengelola lahan seluas 3500 acres atau setara 1416 Hektar.
Meski informasi riil di lapangan ini berbeda dari yang data yang didapatkan sebelumnya namun dengan jumlah SDM yang minim dan lahan yang luas, Mentan Amran makin optimis bahwa upaya cetak sawah dengan pengembangan pertanian modern dapat dilaksanakan tanpa perlu khawatir kekurangan SDM.
Selain terkait man power, efektivitas dan produktivitas alat mesin pertanian modern pada farm tersebut juga menjadi bahan diskusi alot.
Di mana dengan sedikitnya jumlah sumber daya manusia yang digunakan maka investasi besar-besaran dilakukan pada alsintan yang harga perunitnya miliaran rupiah.
Mentan Amran menginstruksikan kepada tenaga ahlinya agar data yang didapatkan betul-betul dihitung dan diamati secara seksama agar tidak terjadi salah kalkulasi dalam mengambil kebijakan.
Diketahui Mentan Amran sering mengingatkan kepada stafnya agar hati-hati dalam menganalisis data, karena salah analisis dapat berakibat pada kebijakan yang keliru, dan salah dalam mengambil kebijakan efeknya dapat lebih parah dari korupsi.
Saat kembali ke hotel, Ketua Umum IKA Unhas ini juga memantau langsung padi milik petani yang berada di tepi jalan menuju hotel. (*)