POLEWALI RADAR SULBAR — BPJS Kesehatan terus meningkatkan kualitas Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) guna memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat dan terkhusus peserta JKN.
Hal ini juga dirasakan oleh Siti Juma (77) yang ditemui di Puskesmas Mapilli saat setelah mendapatkan pelayanan kesehatan. Sebelumnya Ia mengeluhkan sakit kepala, sehingga Ia bergegas untuk pergi ke puskesmas terdekat ditemani oleh cucu.
“Waktu itu kepala saya rasanya sakit sekali, sampai tidak bisa melakukan aktivitas yang biasa saya lakukan. Setelah menunggu beberapa waktu, ternyata tidak mereda. Tidak biasanya seperti ini, sehingga cucu yang menemani saya di rumah mengarahkan untuk memeriksakan diri ke puskesmas terdekat,” tutur Siti, Kamis 5 Septenber.
Setelah tiba di Puskesmas Mapilli dan mendaftarkan pelayanan di Poli Umum, Siti merasa sangat mudah karena hanya diminta Kartu Tanda Penduduk (KTP) oleh petugas puskesmas. Selain itu proses pendaftarannya sangat cepat karena tidak perlu melampirkan fotokopi berkas lagi.
“Awalnya ragu karena hanya membawa berkas KTP asli dan kartu JKN, tidak sempat lagi untuk fotokopi berkas yang lain. Ternyata hanya cukup menunjukkan KTP sudah bisa mendaftarkan pelayanan di poli,” ungkap siti.
Walaupun ia sudah lama terdaftar sebagai peserta segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI), di usia yang terhitung sudah tidak muda lagi, ia baru pertama kali mengunjungi puskesmas dan mendapatkan kesan yang sangat baik. Petugas dan dokternya sangat ramah dan memberikan layanan.
“Ini pengalaman pertama saya mendapatkan pelayanan di puskesmas dan kesan yang saya dapatkan ternyata dil uar dugaan, banyak keluhan yang saya dengar tetapi setelah memanfaatkan layanan kesehatan menggunakan kartu JKN milik saya sendiri, semua yang dirasakan berbanding terbalik. Dimulai dari petugas pendaftaran yang saya temui di awal sampai dokternya semua sangat baik, termasuk dengan sarana fasilitas kesehatan yang disediakan oleh Puskesmas Mapilli,” jelasnya.
Siti mengucapkan apresiasi kepada BPJS Kesehatan, dirinya saat itu sempat berfikir tidak mau melakukan pemeriksaan ketika dirinya merasa tidak enak badan, karena takut membebani anak dan cucunya di rumah, serta dengan biaya berobat termasuk dengan pembelian obat-obatan. Namun kekhawatiran itu sirna saat bertanya ke petugas kelurahan setempat ternyata Siti telah terdaftar sebagai peserta JKN aktif segmen PBI.
”Saya berharap kepada BPJS Kesehatan untuk terus menyebarkan informasi melalui sosialisasi terutama untuk masyarakat kalangan menengah ke bawah, karena masih adanya pandangan atau ketakutan masyarakat untuk berobat ke fasilitas kesehatan, terlebih ke puskesmas karena berpikir seluruh biaya tidak ditanggung atau bisa ditanggung tetapi tidak sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan. Tetapi dengan seringnya memanfaatkan layanan kesehatan ini menimbulkan kesadaran saya bahwa menjadi bagian peserta JKN sangatlah penting,” pungkasnya.
Menutup perbincangan, Ia berharap seluruh anggota keluarganya dapat mendapatkan manfaat yang serupa ketika memanfaatkan layanan kesehatan dengan JKN, walaupun saat ini baru dirinya yang sudah memanfaatkan. Siti pun berharap program JKN ini tetap terus berlanjut dan terus dikawal sehingga seluruh pelayanan terus meningkat.
“Walaupun saya terdaftar secara gratis, tetapi saya mengajak yang lain untuk segera daftarkan diri menjadi peserta JKN, karena sakit tidak mengenal waktu kapan ia mau datang dan kapan ia mau pergi. Rutinlah juga untuk menjaga kesehatan supaya jauh dari penyakit apapun. Seluruh penyakit membutuhkan biaya yang besar sehingga perlunya kesadaran masyarakat untuk memiliki kartu JKN, supaya masalah kesehatan yang dibutuhkan dapat teratasi,” tutupnya. (adv/mkb)