Jika Lihat Program BESTI, Dominan Kepentingan Anak Muda dan Kaum Milenial

  • Bagikan

POLMAN, RADAR SULBAR – Pasangan Andi Bebas Manggazali dan Siti Rahmawati dinilai sebagai representasi anak muda pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.

Berbekal pengalaman dalam mengelola tata pemerintahan dan jaringan luar, pasangan cabup Polman ini menjadi magnet bagi pemilih milenial dan generasi Z.

Sekretaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Polman, Muhsin Fatta mengatakan pasangan BESTI menjadi representasi anak muda di daerah Polman yang didominasi oleh pemilih milenial dan Gen Z.

Menurutnya, program yang ditawarkan pasangan yang memiliki tagline ‘Membangun Desa Menata Kota’ sangat relevan dengan kaum milenial atau anak muda.

Tagline ini sebagai bukti pemerataan pembangunan baik bentuk fisik maupun peningkatan sumber daya manusia. “Contohnya pada pengembangan sumber daya manusia,” kata Muhsin Fatta, Rabu 4 September 2024.

Sehingga, lewat program itu otomatis akan menggerakkan semua sektor di daerah berpenduduk kurang lebih 495.371 jiwa, khususnya pada sektor pengembangan UMKM.

Di sisi lain pasangan ini juga dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul di semua kalangan, khususnya pada kalangan anak mudah.

Akademisi Universitas Al Asy’ariah Mandar (Unasman) Basri mengatakan dari empat pasangan calon, masing-masing memiliki keunggulan dalam menyentuh kebutuhan kaum milenial.

Salah satu isu utama di Polewali Mandar adalah pengelolaan lingkungan dan pemerataan pembangunan antara desa dan kota.

“Pasangan BESTI merespons ini dengan fokus pada keberlanjutan lingkungan dan pengembangan ekonomi kreatif. Program mereka relevan dengan kaum milenial yang memiliki kepedulian tinggi terhadap isu lingkungan dan inovasi sosial,” ujarnya.

Menurutnya milenial dapat menjadi motor penggerak dalam mengembangkan proyek-proyek berbasis komunitas yang diusung oleh pasangan ini, terutama dalam hal pengelolaan sampah dan pemanfaatan sumber daya lokal.

Kemudian pasangan Dirga-Iskandar menawarkan program yang berfokus pada peningkatan pendidikan dan pengentasan kemiskinan, yang sangat penting untuk memberdayakan milenial di Polewali Mandar.

Dengan pendidikan yang lebih baik dan akses ke beasiswa, milenial akan memiliki peluang lebih besar untuk berkembang secara profesional dan berkontribusi pada pengurangan kemiskinan di daerah mereka.

Samsul Mahmud dan Andi Nursami Masdar. Pasangan yang memiliki tagline Assami berfokus pada pembangunan infrastruktur dan memfasilitasi investasi sangat sesuai dengan kebutuhan ini.

“Milenial, yang sering kali memiliki semangat berwirausaha, dapat mengambil peran penting dalam memanfaatkan infrastruktur yang lebih baik dan peluang bisnis yang muncul dari investasi yang masuk,” ujarnya.

Lalu, KH Syibli Sahabuddin dan H. Zainal Abidin (PASTI). Pasangan menawarkan pendekatan berbasis pendidikan dan pelatihan vokasi yang akan membantu milenial meningkatkan keterampilan mereka.

Dengan dukungan ini, milenial akan lebih siap untuk mengambil peran kepemimpinan di berbagai sektor dan membantu membangun Polewali Mandar yang lebih maju.

Pengembangan SDM kata dia merupakan aspek kritis lainnya, terutama di kalangan milenial yang membutuhkan keterampilan yang relevan untuk bersaing di pasar kerja.

“Tapi yang memang general dan bisa menyentuh semua aspek ada di pasangan Besti,” ujarnya. (*)

Tim Media BESTI

  • Bagikan

Exit mobile version