Dinilai Menganggu Arus Lalu Lintas, Sembilan ‘Manusia Silver’ di Polman Terjaring Razia

  • Bagikan
FOTO BERSAMA. Dinsos Polman bersama pemerintah Kelurahan Wattang foto bersama dengan manusia silver sebelum dipulangkan ke kampung halamannya, Selasa 3 Agustus 2024. --ist--

POLEWALI RADAR SULBAR – Kehadiran manusia silver di Polewali Mandar mulai meresahkan. Selain kerap meminta sumbangan di jalan juga dinilai menganggu arus lalulintas.

Merespon keluhan warga, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) dibantu anggota Satpol PP bersama pemerintah kelurahan menertibkan sembilan orang manusia silver yang kerab meminta sumbangan di empat titik perempatan lampu merah di Kecamatan Polewali, Selasa 3 Agustus.

Penertiban ini bekerja sama dengan petugas Satpol PP Polman bersama pihak pemerintah kelurahan. Para manusia silver atau Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) ini ditertibkan lantaran dianggap menganggu penggunaan jalan.

Para manusia silver ini sempat kabur saat melihat petugas gabungan datang mengendarai truk Satpol PP. Sembilan orang manusia silver sempat diamankan saat penertiban, satu diantaranya berhasil melarikan diri.

“Ada satu melarikan diri pada saat dijaring ke penginapan. Manusia silver ini pendatang dan sengaja menyewa penginapan. Sembilan manusia silver, ada satu badut anak dibawah umur terjaring dalam razia ini,” terang Kepada Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Polman, Andi Sumarni kepada wartawan.

Dia mengatakan manusia silver dan para badut atau masuk kategori PPKS ini dianggap meresahkan. Mereka kerap mengganggu para pengguna jalan di perempatan lampu merah, serta berbahaya terhadap keselamatannya masing-masing.

Sumarni menyebut para manusia silver ini bukanlah merupakan warga asli penduduk Polman.

“Manusia silver ini satu keluarga semua dari Pangkep, kita sudah pulangkan semuanya setelah penertiban,” katanya lagi.

Sementara untuk para badut, Dinsos Polman memberikan pembinaan dan advokasi.
Belum lagi terdapat badut yang masih anak usia dini, harusnya diberi haknya untuk sekolah. Dinsos Polman lalu memulangkan anak usia dini ini ke rumah orangtuanya, dia diuruskan untuk kembali ke sekolah.

“Orangtua para badut ini kita cek ternyata dia penerima bantuan, kita uruskan agar kembali ke sekolah,” katanya lagi.

Sebulan terakhir ini, manusia silver kini mulai hadir dan menjamur di Kecamatan Polewali.
Manusia dengan penuh cat di sekujur tubuhnya ini mulai di jumpai tiap perempatan lampu merah. Seperti terpantau di perempatan lampu merah Jalan Andi Depu, Kelurahan Pekkabata dan perempatan lampu merah Jalan Ahmad Yani-Mambulilling Kelurahan Wattang Polewali.

Mereka nampak membawa wadah berupa celengan, meminta sumbangan kepada para pengendara. Tidak hanya di lampu merah, manusia silver ini juga menyasar warung-warung di sudut kota Polewali. Kehadirannya menyita perhatian warga, terkadang manusia silver ini diajak untuk berfoto. Terkadang pula mendapat perlakuan kasar, diusir pemilik warung lantaran dianggap menganggu pelanggan. Para manusia silver ini ternyata pendatang dari Kota Makassar, Sulsel dan Pangkep.(mkb)

  • Bagikan