MAMUJU, RADAR SULBAR – Sarifudin (47) menyampaikan apresiasinya terhadap pelayanan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari BPJS Kesehatan. Apresiasi tersebut membuktikan bahwa Program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan sejak tahun 2014, telah memberikan banyak manfaat kepada masyarakat Indonesia yang terdaftar sebagai peserta.
Hingga kini, BPJS Kesehatan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada para pesertanya yang memerlukan akses ke fasilitas kesehatan (faskes). Kemudahan bagi peserta tidak hanya melalui inovasi digital, tetapi juga dengan prosedur layanan yang memudahkan serta menjamin hak peserta yang setara.
Sarifudin, seorang guru yang mengajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) ini membagikan pengalamannya selama menggunakan JKN. Penyakit ringan seperti demam, flu, dan batuk seringkali ia derita, yang tentunya mengganggu kinerjanya dalam menjalankan pekerjaan mulia sebagai pendidik. Namun, berkat Program JKN, ia merasa terbantu selama proses pengobatan tanpa adanya kendala.
“Seringkali saya mengalami sakit seperti demam, flu, dan batuk. Biasanya, saya kontrol serta berobat di puskesmas. Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar tanpa kendala karena adanya JKN. Administrasinya mudah dan lancar, begitupun dengan pelayanannya yang baik,” ucapnya, Kamis (01/08).
Tidak hanya di puskesmas, Sarifudin juga menceritakan pengalamannya berobat di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL). Ia kembali mengapresiasi pelayanan program JKN yang membantunya dalam mengobati penyakit maag yang diderita tanpa dikenakan biaya selama proses pengobatan.
“Sebenarnya saya juga memiliki penyakit maag, dan waktu itu berobatnya di rumah sakit. Saya benar-benar merasa terbantu karena selama berobat, saya tidak dikenakan biaya sama sekali. Mungkin itu salah satu feedback positif yang saya terima sebagai peserta ketika rajin membayar iuran,” ceritanya.
Menyambung apa yang ia sampaikan terkait iuran, ia mengingat permasalahan yang dialami oleh beberapa peserta lainnya. Menurutnya banyak peserta yang mengalami kesulitan dalam membayar iuran dengan lancar dan akhirnya menunggak. Ia merasa masih diperlukan alternatif solusi untuk masalah tersebut.
“Pastinya akan ada peserta yang mengalami tunggakan iuran. Saya rasa masalah ini perlu segera diatasi. Namun, BPJS Kesehatan sudah banyak membuat program-program untuk mengatasi berbagai masalah yang ada. Saya tahu ada program Rencana Pembayaran Bertahap (Rehab) melalui Aplikasi Mobile JKN. Ini adalah langkah yang baik agar peserta dapat menyicil tunggakan iurannya,” tegasnya.
Sarifudin juga menyebutkan bahwa ia memiliki anggota keluarga yang merupakan peserta mandiri. Keluarganya mengalami kesulitan dalam melakukan pembayaran karena keterbatasan akses. Namun, ia kembali memberikan apresiasi kepada BPJS Kesehatan yang menyediakan program autodebet. Peserta tidak perlu lagi khawatir lupa membayar iuran setiap bulan, dengan autodebet, menurutnya bayar iuran akan selalu tepat waktu.
“Ada juga keluarga yang menunggak karena sulitnya akses dalam membayar iuran, dia kerja di pelosok daerah. Jawabannya ada program autodebet, BPJS Kesehatan sekarang semakin responsif terhadap masalah yang dimiliki oleh pesertanya dengan berbagai program yang mereka berikan,” ungkapnya.
Sarifudin menyampaikan harapannya agar BPJS Kesehatan terus mengembangkan dan meningkatkan pelayanan kesehatannya. Menurutnya, saat ini Program JKN sudah memenuhi ekspetasi masyarakat, ini perlu dipertahankan dan akan lebih baik jika dapat ditingkatkan pada pelayanan kesehatan maupun fasilitas kesehatannya.
“Saat ini BPJS Kesehatan dengan Program JKN sudah mampu memenuhi ekspektasi masyarakat, baik dalam hal pelayanan informasi maupun program-program yang diberikan. Saya berharap BPJS Kesehatan dapat mempertahankan tren positif ini, dan akan lebih baik lagi jika hal-hal baik tadi terus selaras dengan pelayanan kesehatan dan fasilitas kesehatan yang memadai,” tutupnya. (PN/rr)