POLEWALI, RADAR SULBAR — Protes putusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Polewali Mandar atas penetapan hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Ratusan pendemo terlibat aksi saling dorong dengan aparat kepolisian di Kantor KPU Polman. Polisi menghalangi massa agar tidak masuk menerobos ke kantor KPU.
Saat massa mulai anarkis dan melakukan pembakaran, aparat Polres Polman yang menjaga kantor KPU terpaksa menembakkan gas air mata ke arah massa. Selain itu massa mengeluarkan kendaraan water canon untuk membubarkan massa yang semakin anarkis. Hal ini merupakan simulasi yang digelar oleh Polres Polman di Lapangan Pancasila Pekkabata menggambarkan situasi terburuk dalam menghadapi massa dalam simulasi pengamanan kota (sispamkota) pengamanan Pilkada 2024, Senin 26 Agustus.
Kapolres Polman AKBP Anjar Purwoko menyampaikan, pengamanan disimulasikan dalam kemungkinan terburuk sehingga nanti ketika terjadi chaos seperti yang disimulasikan anggota sudah tidak kebingungan di lapangan. Tapi dia berharap jalannya Pilkada dapat berjalan dengan aman dan kondusif.
“Pada simulasi dan penguatan pengamanan Pilkada dari pihak Polres Polman menyiapkan 386 personil didukung oleh Kodim Polman 50 personil dan Brimob 40 orang. Personel bantuan ini akan digunakan secara situasional mengingat situasi lapangan jika terjadi hal diluar prediksi,” jelas AKBP Anjar Purwoko.
Lanjutnya, apel persiapan masih akan dilakukan dengan sipatnya konsolidasi dan evaluasi hasil pengamanan yang berjalan.
Kegiatan yang diselenggarakan di lapangan Pancasila Polman ini dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) pasukan yang tergelar diantaranya TNI, Polri dan satuan samping lainnya.
Dalam kesempatan tersebut Kapolres Polman AKBP Anjar Purwoko menyampaikan, ada satu TPS di Polman yang masuk kategori rawan dan selebihnya cukup aman.
“Khusus TPS yang dianggap rawan akan ada dua personil Polri melakukan penjagaan termasuk didukung anggota Linmas dan pengamanan terkait lainnya,” terang Kapolres Polman.
Komisioner KPU Polman Munawir Arifin menyampaikan, simulasi Sispamkota ini penting bagi jajaran penyelenggara Pemilu. Karena memang dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada tidak dapat diprediksi kejadian atau kerusuhan yang terjadi.
“KPU mengapresiasikan simulasi pengamanan yang dilakukan Polres Polman. Apalagi Pilkada sudah sangat dekat waktunya yang mungkin gesekannya lebih besar karena orang-orangnya kita saling mengenal. Sehingga dengan simulasi ini sudah upaya untuk mengamankan agenda Pilkada,” tandas Munawir Arifin. (arf/mkb)