Rahmi : JKN Membantu Melewati Masa Sulit Ketika Keguguran

  • Bagikan

POLEWALI RADAR SULBAR – Pemeriksaan kehamilan harus dilakukan secara rutin, sebab semester awal kehamilan merupakan masa yang paling rawan terjadinya keguguran. Hal tersebut juga dirasakan langsung oleh Rahmi (29) yang merupakan peserta JKN, pengalamannya ini dimulai ketika ia didiagnosa mengalami keguguran.

Tiba-tiba ia merasakan adanya kontraksi pada kandungannya yang masih masuk pada trimester pertama atau kurang lebihnya berusia dua bulan. Rahmi kemudian dilarikan ke IGD Puskesmas Campalagian. Saat itu petugas rumah sakit menyarankan agar Rahmi memanfaatkan layanan melalui Program JKN untuk pelayanan medis yang ia terima.

“Alhamdulillah saya sudah terdaftar sebagai peserta JKN, sehingga pelayanan cepat ditangani oleh petugas puskesmas untuk dilakukan penanganan. Seluruhnya dibantu oleh petugas juga dalam hal administrasi sehingga keluarga terbantu dalam prosesnya,” ujarnya.

Ia mengaku rutin memanfaatkan JKN miliknya untuk melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Campalagian ketika pertama kali mengetahui kehamilannya. Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya JKN, terlebih seluruh pengobatan telah ditanggung oleh BPJS Kesehataan untuk saat ini.

“Saya tidak perlu membayar sepeserpun saat periksa kehamilan dari usia kandungan awal sampai dengan kejadian keguguran ini di Puskesmas Campalagian waktu itu berkat BPJS Kesehatan. Kedatangan awal saya mungkin ketika pertama kali mengetahui kehamilan. Setelah diperiksa, seluruh obat diberikan untuk menjaga kehamilan tetap sehat. Seluruh biaya juga ditanggung secara gratis oleh BPJS Kesehatan,” ungkap Rahmi.

Obat yang didapatkan Rahmi antara lain obat untuk mengatasi keluhan kehamilan seperti mual pada kehamilan awal, penambah nafsu makan tambahan untuk meningkatkan kesehatan pada bayi yang dikandung.

“Dari Puskesmas Campalagian mendapatkan seluruh kebutuhan obat selama kehamilan ini yang harus diminum setiap hari. Pada awal kehamilan itu, saya melakukan pemeriksaan selalu dan semua gratis. Sempat muncul kerisauan karena takut tidak ditanggung pemeriksaannya, tetapi alhamdulillah keseluruhan ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” tutur Rahmi.

Melalui serangkaian pelayanan kehamilan gratis tersebut, Rahmi mengaku sangat bersyukur memiliki JKN, meskipun pada saat kejadian ia sempat merasa terpukul karena buah hati yang ia idamkan mengalami keguguran.

“Saya sangat senang memiliki JKN. Saya tidak perlu bingung dan khawatir lagi soal biaya periksa kehamilan setiap bulannya. Saya juga diberitahu bidan Puskesmas Campalagian kalau nantinya untuk melahirkan bisa sepenuhnya ditanggung oleh Program JKN. Mungkin belum rezeki untuk saya, ternyata buah hati yang saya kandung mengalami keguguran sehingga dilakukan segera penanganan untuk menjaga kesehatan saya,” ungkapnya.

Rahmi menceritakan pengalaman keguguran anak pertamanya ini dengan rasa sedih, walaupun tidak lupa juga mengucapkan rasa terima kasihnya sebab keseluruhan biaya telah ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

“Jadi para ibu hamil tidak perlu khawatir lagi soal biaya periksa kehamilan hingga biaya melahirkan. Maka dari itu, semua ibu hamil sangat perlu terdaftar sebagai anggota BPJS Kesehatan agar kehamilan hingga persalinannya bisa terjamin semuanya,” tuturnya.

Meskipun pada awalnya ia berpikir akan ada perbedaan layanan, namun ketika memanfaatkan tetapi sudah saya buktikan sendiri tidak ada perbedaan sama sekali, bahkan saya sangat merasa puas terhadap pelayanan yang sudah saya alami.

”Semoga BPJS Kesehatan dapat terus melayani masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Kecamatan Campalagian. Dan semoga saya segera diberikan rezeki kehamilan lagi, dan dapat merasakan manfaat yang indah untuk persalinan pertama dengan memanfaatkan Program JKN. Semoga ke depannya makin baik dan makin maju untuk BPJS Kesehatan,” tutupnya. (rls/mkb)

  • Bagikan