POLMAN, RADAR SULBAR – Dukungan terus mengalir kepada pasangan Andi Bebas Manggazali dan Siti Rahmawati untuk maju sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar (Polman). Kali ini Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) secara resmi mengusung pasangan yang memiliki tagline “Membangun Desa Menata Kota”.
Ketua Tim Pemenangan Besti, Syuaib Hannan mengatakan, PDIP secara resmi mengusung pasangan Andi Bebas Manggazali dan Siti Rahmawati untuk maju di Pilkada Polman. Usungan itu dibuktikan dengan formulir B1 KWK yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.
Surat itu ditandangani langsung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pertanggal 26 Agustus 2024.
Dalam surat B1 KWK memuat tentang persetujuan terhadap pasangan Andi Bebas Manggazali dan Siti Rahmawati sebagai pasangan bakal calon Bupati dan wakil Bupati untuk maju di Pilkada Polman.
SK B1-KWK adalah surat pernyataan dukungan pasangan calon untuk mengikuti proses Pilkada. SK itu nantinya menjadi dasar pendaftaran pasangan ke KPU pada 27-29 Agustus 2024 mendatang.
Adapun usungan dijatuhkan kepada pasangan Besti setelah melalui rapat pleno DPP dan beberapa pertimbangan matang.
Syuaib Hannan mengaku dengan banyaknya dukungan parpol, dirinya sangat yakin akan memenangkan Pilkada 2024 mendatang. Selain PDIP, rekomendasi parpol yang telah dikantongi Besti adalah Partai Amanat Nasional, Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Hanura.
Selain dukungan parpol, masyarakat Polman membutuhkan figur yang memiliki rekam jejak baik dan punya pengalaman dalam mengelola tata pemerintahan. Di antaranya kandidat yang mencuat ke publik, hanya pasangan Besti yang memenuhi kriteria itu.
Ada empat karakter yang dimiliki Andi Bebas Manggazali, Pertama pantas (Makai) yakni memiliki pengetahuan yang mumpuni dalam bidang pemerintahan.
Kedua, ia dinyatakan layak (naratangi) .dia mempunyai latar belakang sosial dan strata sosial yang tinggi. Ketiga “naindoi” , memiliki garis keturunan yang pernah bergelut dalam dunia pemerintahan.
Lalu “itinayai”, memiliki rekam jejak yang baik selama meniti karirnya dalam kiprahnya di sektor pemerintahan. Ia disebut tidak pernah tersandung hukum. (*)