POLEWALI RADAR SULBAR – Maag adalah penyakit yang sering terjadi pada semua orang tanpa mengenal jenis kelamin dan usia orang baik muda maupun tua. Penyakit ini disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur, mengonsumsi obat-obatan tertentu, pola tidur yang tidak teratur dan stres berkepanjangan. Bagi penderita mag yang sudah parah, penyakit tersebut sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.
Putri (22) warga Kecamatan Anreapi yang terdaftar sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) harus menghabiskan beberapa waktu di Puskesmas Anreapi untuk mendapatkan perawatan lebih karena penyakit mag yang dideritanya.
Awalnya dirinya merasakan nyeri pada bagian dada sampai ke ulu hati, perutnya juga terasa kembung, dan merasa mual serta beberapa kali muntah, untuk deteksi awal ia kompres dan mencoba obat-obatan yang dijual pasaran. Walaupun itu dapat membuat resiko pribadi karena beberapa obat belum tentu cocok untuk dirinya.
“Pada hari itu perut saya rasanya nyeri, saya tidak dapat memakan apapun, karena semua makanan yang masuk kedalam perut, akan saya muntahkan kembali. Awal mulanya saya tidak menghiraukan sakit yang seperti ini jadi hanya dikompres dan minum obat saja,” ujar Putri.
Putri menambahkan rasa sakit yang dirasakan tidak kunjung membaik sehingga ia langsung bergegas ke Puskesmas Anreapi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Berangkat pagi menuju Puskesmas Anreapi supaya segera di lakukan pemeriksaan, karena bagian perut terasa nyeri dan perih. Tidak menunggu lama ia langsung dilayani oleh petugas Puskesmas Anreapi dan dilakukan observasi beberapa jam untuk melihat efek dari obat yang diberikan dan pada akhrinya dilakukan rawat inap untuk melihat gejala lebih lanjut sekaligus melihat sejauh mana sakit mag yang saya derita, katanya apabila sudah tergolong parah akan dilakukan rujukan ke tingkat lanjutan walaupun saat ini masih tergolong dapat disembuhkan dengan pola hidup sehat dan makan teratur,” tutur Putri.
Putri menambahkan tak hanya satu kali ia memanfaatkan Program JKN, ia sudah memanfaatkan JKN miliknya dengan diagnosa yang sama. Ia sering lalai terhadap pola makan dan aktivitas kegiatan sehari-hari sehingga pola makan yang tidak teratur menyebabkan penyakit maagnya timbul tenggelam.
”Penyakit mag yang saya alami memang sering diabaikan, oleh karena itu sudah beberapa kali periksa untuk berobat walaupun beberapa kali hanya dikompres untuk menahan rasa sakitnya ketika di rumah. Menjaga dan mengatur pola makan menjadi kunci yang seharusnya bisa saya lakukan untuk mengurangi pemicu maag saya muncul. Apabila tidak terdaftar dalam Program JKN, sudah tidak tahu berapa nominal yang sudah saya bayar untuk pengobatan penyakit mag yang saya derita hanya karena lalai,” ujarnya.
Ia tak lupa mengajak seluruh masyarakat untuk terdaftar di Program JKN, agar dapat merasakan manfaat layanan seperti yang dirinya rasakan. Tak lupa juga, Putri mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar yang telah mendaftarkannya sebagai peserta PBI.
“Bentuk dukungan masyakarat kepada BPJS Kesehatan dapat terlihat dari peserta yang terdaftar pada Program JKN, karena sakit tidak pernah melakukan perkenalan lebih dulu. Terima kasih kepada BPJS Kesehatan, khususnya BPJS Kesehatan Cabang Polewali dan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar atas hadirnya Program JKN yang selalu meningkatkan pelayanan. Saya pribadi sangat puas dengan Program JKN ini, benar-benar sangat bermanfaat dan membantu masyarakat khususnya masyarakat Kecamatan Anreapi, Kabupaten Polewali Mandar,” tutup Putri. (rls/mkb)