POLEWALI — Dukungan terhadap pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Polman 2024-2026, Andi Bebas Manggazali dan Siti Rahmawati (BESTI) terus mengalir usai deklarasi, Rabu 21 Agustus lalu. Kali ini, dukungan datang dari kalangan akademisi di daerah dengan motto ‘sipamandaq’ itu.
Alasan para akademisi itu menjatuhkan pilihannya ke BESTI, lantaran program kerja ataupun visi-misinya paling masuk akal. Kalangan akademisi menilai program BESTI akan membawa banyak perubahan yang positif bagi Polman. Basri, S.Kom., M.T., M.I.Kom, Dosen Informatika Universitas Mandar (Unasman), menegaskan hal itu.
Praktisi Pemberdayaan Masyarakat Polman itu mengatakan, sebagai seorang akademisi yang aktif dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan daerah melalui program-program Pendidikan Tinggi (Dikti), dia melihat melihat program yang ditawarkan oleh pasangan Andi Bebas dan Siti dengan tagline “Membangun Desa dan Menata Kota” memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif bagi Polewali Mandar. Tak seperti pasangan calon lainnya, BESTI menawarkan program-program yang menarik untuk Polman.
“Berdasarkan pengamatan saya dari berbagai diskusi publik dan media sharing, pasangan ini menunjukkan pemahaman yang mendalam terhadap kebutuhan Polewali Mandar. Baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Mengingat potensi Polewali Mandar sebagai calon penopang IKN di masa depan, menjadi kota yang berkembang dan desa-desa yang kaya akan potensi namun belum sepenuhnya dikembangkan,” papar Basri.
Kandidat Doktor dari Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) ini melanjutkan, tagline “Membangun Desa” memiliki relevansi yang kuat. Dimana tantangannya akan terletak pada bagaimana program ini diimplementasikan dalam bentuk langkah-langkah strategis ke depan, jika pasangan ini mendapat amanah dari masyarakat Polman.
“Saya juga membaca di media bahwa fokus pasangan ini adalah kolaborasi berbagai pihak. Menurut saya, ini merupakan pendekatan yang sangat positif, terutama jika benar-benar dijalankan sesuai dengan konsep Pentahelix. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat, dan akademisi akan membuka peluang inovasi, meningkatkan efisiensi, serta mempercepat pencapaian tujuan pembangunan. Sinergi antara pemangku kepentingan ini dapat menjadi pendorong utama untuk menciptakan keseimbangan pembangunan antara kota dan desa,” paparnya.
Sebagai akademisi yang pernah menjadi ketua program KKN kolaborasi di Polman tahun 2023 lalu, Basri berharap agar program-program kolaborasi ini benar-benar dikawal dengan baik dan tidak hanya menjadi formalitas semata. Dari apa yang dia lihat, pasangan Bebas dan Siti tampaknya memiliki komitmen yang kuat dalam hal ini. Tinggal menantikan bagaimana implementasinya nanti.
“Harapan saya, pasangan calon ini dapat mengimplementasikan program-program mereka dengan konsisten dan melibatkan semua pihak secara aktif dalam setiap tahap pembangunan. Peran aktif masyarakat dan stakeholder lainnya sangat penting untuk memastikan program ini berjalan dengan baik dan memberikan manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat Polewali Mandar,” katanya memberi masukan.
Jika mendapat mandat sebagai pimpinan daerah di Polman, Basri berharap banyak semoga pasangan Bebas dan Siti mampu merealisasikan visi mereka dengan mengedepankan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik yang luas. Sehingga keberhasilan program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain, tentunya dalam menjalankan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan ke depannya.
Apa yang dipaparkan Basri, juga didukung oleh akademisi lainnya di Polman, Rustan dari Fisip Unasman. Menurutnya, program BESTI memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Semua yang tercantum dalam visi-misi pasangan yang diusung Partai Gerindra, PAN, PPP, dan Hanura ini realistis dan masuk akal
“Semua program BESTI saya sangat yakin akan membawa perubahan besar bagi
Polman ke depan. Secara pribadi, saya sangat mendukung pasangan ini karena memang punya program yang pro rakyat,” ujar Rustan.
Saat deklari di Lapangan Pancasila Polman, Andi Bebas sebagai calon bupati menyampaikan alasannya sehingga menggaungkan “Membangun Desa dan Menata Kota” sebagai tagline di Pilkada 2024. Salah satu alasannya karena masih banyak kesenjangan antara desa dan kota di Polman. Mulai dari infrastruktur hingga sektor lainnya.
Sementara perkotaan dinilai belum tertata dengan baik, hingga masalah lingkungan kebersihan yang belum terkelola dengan maksimal. “Di Polewali Mandar masih banyak yang perlu ditata dengan baik, seperti rumah kumuh, sehingga berdampak pada kesehatan,” ujarnya.
Bebas berharap doa dukungan pada warga dan simpatisan untuk maju pada perhelatan pesta demokrasi lima tahunan ini. Ia menyakini kehadiran ribuan warga sebagai representasi nyata dari dukungan masyarakat Polman terhadap BESTI.
“Bayangkan ramainya warga yang datang ini, Insyaallah kalau saya kampanye nanti empat kali lipat dari ini,” ucapnya.
Warga Polman, Azwar Anwar sangat mendukung BESTI. Menurut dia, dari semua kandidat yang akan maju bertarung pada Pilkada Polman November mendatang, hanya pasangan BESTI yang punya visi dan misi jelas.
“Kalau saya BESTI lah yang paling tepat saat ini dan ke depan memimpin Polman. Kami butuh pemimpin yang punya pengalaman di birokrat, sehingga paham dalam mengelola pemerintahan. Masalah sampah juga di kota ini, hanya pasangan BESTI yang saua nilai serius mengatasinya,” pungkas Azwar. (*)