MAMUJU, RADAR SULBAR –Hutan Bakau atau mangrove seluas 8.000 hektar di Sulbar belum terkelola secara maksimal. Untuk itu PJ Gubernur Sulbar bersama Forkopimda berkomitmen mendorong potensi mangrove di Sulbar agar dapat bernilai ekonomis.
Salah satu upaya dilakukan adalah menebar kepiting di setiap area mangrove. Saat ini penebaran benih Kepiting Bakau oleh PJ Gubernur sudah dilakukan di beberapa titik, seperti di Desa Sumare, dan baru baru ini di Area Pangkalan Polairud Polda Sulbar serta di kawasan wisata Pantai Bebanga Kecamatan Kalukku, Selasa 20 Agustus 2024.
Bahtiar mengatakan, penebaran kepiting ini merupakan ikhtiar menjadikan Sulbar sebagai provinsi pengekspor kepiting. Ribuan kepiting ini didatangkan dari Kabupaten Wajo oleh Pj Gubernur Bahtiar. Jika hal ini rutin dilakukan maka 2 hingga 3 tahun ke depan, Sulbar akan menjadi salah satu penghasil kepiting di Indonesia.
Untuk itu, PJ Bahtiar berkomitmen mengalokasikan anggaran dalam APBD,yang langsung berdampak ke masyarakat.Bukan hal yang tidak mungkin disebabkan Sulbar dengan panjang pantai 600 km lebih telah ditumbuhi mangrove 8.000 hektar.
Penebaran benih kepiting di area mangrove ini sudah dilakukan di beberapa titik di Mamuju. Hal ini diharapkan menjadi pemicu atau pendorong masyarakat secara alamiah untuk memperluas mangrove di sepanjang pesisir Sulbar.
“Mangrove bisa menjadi sebagai bisnis usaha tanpa melakukan tindakan pidana dan justru memperbaiki mangrove. Mangrove selain menurunkan emisi karbon, baik untuk wisata, tempat mengembangkan Kepiting. Ini sejarah bagi Sulbar yang tidak pernah dikenal sebagai penghasil kepiting,” kata Bahtiar.
Kapolda Sulbar Irjen Pol Adang Ginanjar mengatakan dengan lahan mangrove di area pangkalan Polairud, selain bermanfaat untuk menahan ombak, juga dapat menjadi lokasi pengembangbiakan kepiting.
“Terima kasih kepada PJ Gubernur Sulbar dengan melepas benih kepiting. Ini baik untuk kita dan untuk masyarakat Sulbar,” kata Kapolda.
Kapolda juga memerintahkan personil, khususnya Polairud untuk menjaga pengembangbiakan kepiting di area mangrove Pangkalan Polairud Polda Sulbar.(jaf)