POLEWALI RADAR SULBAR — Upacara peringatan detik detik proklamasi memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia di Kabupaten Polewali Mandar berjalan sukses .
Upacara sakral tersebut meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Polman yang ditugaskan mengibarkan bendera merah putih.
Usai berhasil mengibarkan sang merah putih, para anggota Paskibraka diselimuti rasa haru dan bangga, setelah berhasil mengibarkan sang Merah Putih di Lapangan Pancasila Kelurahan Pekkabata Kecamatan Polewali, Sabtu 17 Agustus.
Masira Rahmadani, siswa asal SMA Negeri 1 Polewali yang beralamat di Dusun Kananga Desa Pappandangan Kecamatan Anreapi ditunjuk sebagai pembawa baki bendera merah putih. Siswa kelahiran Paladan, 12 Mei 2008 ini mengungkapkan rasa haru dan bangganya bisa melaksanakan tugas membawa baki saat peringatan detik detik proklamasi.
“Saya sangat bangga dan terharu, ini merupakan kesempatan berharga bagi saya dapat berkontribusi dalam perayaan HUT RI, ” ujar anak pasangan Telai dan Ecce.
Hal sama juga diutarakan oleh Muh Alfauzan Ramadan yang bertugas sebagai komandan pasukan delapan yang juga berasal Kelurahan Anreapi Kecamatan Anreapi. Siswa SMAN 3 Polewali ini baru ditunjuk sebagai komandan pasukan delapan dua hari jelang pelaksanaan upacara 17 Agustus. Ia menggantikan rekannya bernama Rangga yang harus dirawat di RSUD Polewali karena mengalami sakit jelang pelaksanaan HUT RI.
Putra sulung dari pasangan Masrianto dan Aslinda ini menerima tugas itu. Ia kemudian latihan dalam barisan pengibar selama dua hari, satu hari latihan ful, lalu gladi bersih di Jumat 16 Mei.
“Dua hari saya latihan di barisan pengibar, alhamdulillah sukses berjalan lancar,” terang Fauzan yang juga kemanakan dari Camat Anreapi Masrullah ini.
Fauzan bercerita awalnya sempat ragu mengambil tugas dan tanggungjawabnya tersebut.
Lantaran sejak dia masuk di Paskibraka, Fauzan latihan di barisan pasukan empat lima.
Ia berani mengambil tugas itu, setelah pelatih menunjuknya, dia siap dalam barisan pengibar.
“Saya percaya diri atas diri mengambil tugas sebagai pasukan pengibar sekaligus komandan kelompok delapan. Cukup lega dan senang setelah sukses,” terang siswa kelahiran Anreapi 14 September 2007 ini.
Tiga anggota Paskibraka yakni Muhammad Alfauzan Ramadan, Muhammad Alfarisyi dan Muhammad Rizky Ramadhan Said berhasil mengibarkan bendera merah putih.
Setelah sukses menjalankan tugas seluruh anggota Paskibraka Polman pun menangis haru usai sukses dalam upacara kenaikan bendera. Bahkan salah satu anggota Paskibraka, kakinya mengalami kram harus mendapatkan penanganan medis dari tim medis Puskesmas Pekkabata.
Sementara itu, pelatih Paskibraka Polman Dariatno Putra mengatakan sebelum melaksanakan tugas ada anggota Paskibraka yang sudah ditunjuk sebagai pengibar bendera jatuh sakit. Sehingga membuat dirinya berpikir keras melakukan pengantian dengan waktu yang singkat. Pergantian itu cukup membuat Paskibraka tegang.
Namun kata Darianto, Muhammad AlFauzan cukup berbakat dan langsung menyesuaikan diri di pasukan pengibar.
Darianto menyebut performa Muhammad Alfauzan cukup luar biasa meski latihan selama dua hari saja.
“Saya akui adik ini cukup luar biasa, yang saya takutkan, khawatir, dia jawab dengan penampilan luar biasa,” ungkap Darianto. (mkb)