MAMUJU, RADAR SULBAR –Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulbar kembali melakukan Media Breafing perkembangan realisasi APBN Regional Sulbar Tahun 2024 untuk periode akhir Juli 2024.
Plh Kakanwil DJPb Sulbar Achmad Budhisusetyo menguraikan, Pendapatan negara mencapai Rp627,61 miliar atau 48,26 persen dari target APBN, meningkat 11.25 persen dibandingkan periode sebelumnya. Begitupun dengan realisasi belanja negara sebesar Rp5.928,59 miliar atau 50,73 persen dari pagu, tumbuh positif 8,80 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Capaian ini menunjukkan bahwa kinerja APBN memiliki peran penting bagi perekonomian di regional Sulawesi Barat.
Pada Sektor Pajak, mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode sebelumnya, terutama disebabkan karena terjadinya peningkatan realisasi Pajak Pertambahan Nilai yang mencapai Rp526,84 miliar atau sebesar 43,09 persen dari target perpajakan 2024. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi penyumbang terbesar di bidang perpajakan dengan realisasi sampai dengan 31 Juli 2024 sebesar Rp267,51 miliar (50.78 persen dari total penerimaan perpajakan sampai dengan bulan Juli 2024). Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai meningkat sebesar 21,46 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Penyebab peningkatan tersebut adalah penerimaan pajak dari sektor perdagangan besar dan eceran tumbuh drastis, khususnya kenaikan harga pada komoditas kakao.
Selain penerimaan perpajakan, APBN juga didukung oleh Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dengan realisasi sebesar Rp100,77 miliar atau 129,67 persen dari target. Pendapatan Biaya Pendidikan merupakan sumber terbesar PNBP di Provinsi Sulawesi Barat, realisasi sampai dengan 31 Juli 2024 mencapai Rp26,23 miliar (29,95 persen dari total realisasi PNBP). Selain itu, terdapat PNBP jasa pelayanan rumah sakit dari RS Bhayangkara sebesar 5,92 miliar.
Komponen Belanja Pemerintah Pusat (BPP) terealisasi sebesar Rp2.157,92 miliar, meningkat 26,69 persen dibandingkan bulan Juli 2023. Realisasi Belanja Pemerintah Pusat (BPP) didominasi oleh Belanja Pegawai, didominasi oleh realisasi belanja pegawai pembayaran gaji dan tunjangan pegawai. Selain itu, realisasi belanja modal meningkat signifikan sebesar 86,25 persen, yang didominasi oleh kegiatan preservasi jalan nasional dalam mendukung peningkatan kualitas dan kemantapan infrastruktur konektivitas di Sulawesi Barat.
Dari sisi penyaluran Transfer Ke Daerah (TKD), realisasi hingga 31 Juli 2024 mencapai Rp3.770,67 miliar atau 56,50 persen dari total alokasi TKD di Provinsi Sulawesi Barat, meningkat sebesar 0,67 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebagian besar didukung oleh Dana Alokasi Umum yang tumbuh sebesar 10.01 persen.
“Hal tersebut terjadi karena adanya percepatan pengajuan DAU Specific Grant khususnya bidang pendidikan pada ketujuh pemda se-Sulawesi Barat. Namun demikian, APBN Regional Sulawesi Barat hingga Juli 2024 terus menunjukkan kinerja yang positif dengan adanya peningkatan penerimaan perpajakan dan berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemanfaatan belanja negara yang optimal.,” tutup Achmad. (*)