Anggaran Belum Cair, Dua Proyek Jalan di Polman Terancam Mangkrak

  • Bagikan
JALAN. Warga menimbun jalan Mampie-Galeso secara swadaya karena kondisinya rusak. Dinas PUPR berencana mengaspal jalan ini tetapi masih terkendala anggaran. --ist-

POLEWALI, RADAR SULBAR — Dua proyek pekerjaan pengaspalan jalan di Kabupaten Polman terancam mangkrak.

Dua jalan dimaksud, ruas Lapeo – Beru-Beru Jalan Lettu Muh. Yamin Lingk. Leppe Kelurahan Lembang Kecamatan Banggae Timur Majene. Proyek ini dimenangkan oleh CV Djiran Utama Group dengan nilai penawaran Rp. 2.331.713.457.

Kedua, proyek peningkatan Jalan Ruas Galeso – Mampie di Jalan Doping Lama No 50 Desa Benteng Kecamatan Penrang Kabupaten Wajo Sulsel. Dimenangkan CV Sinar Putra Doping dengan nilai penawaran Rp. 2.341.333.100.

Kedua proyek ini menggunakan Dana Alokasi Umum namun hingga kini belu juga dikerjakan. Meskipun pihak rekanan sudah teken kontrak sejak Juli 2024, namun pihaknya belum menerima uang muka sehingga belum memulai pekerjaan.

Kepala Seksi Jalan Bidang Bina Marga Dinas PUPR Polman, Ismet Amrin Hula menyampaikan, kegiatan pekerjaan ruas jalan Mampie-Galeso dan ruas jalan Lapeo-Beru beru Suruang ini sudah berkontrak sejak satu bulan lalu. Tapi pihak rekanan belum bekerja karena belum ada anggaran uang muka kerja.

“Sudah satu bulan kontrak berjalan tapi tidak ada anggaran. Pihak rekanan tidak mau memulai pekerjaan tanpa uang muka pekerjaan bahkan sudah dilakukan MC-0,” jelas Ismet Amrin Hula saat di konfirmasi di Kantor Dinas PUPR Polman, Selasa 13 Agustus 2024.

Lanjutnya, pelaksana yang sudah berkontrak ini sudah ada biaya yang dikeluarkan oleh pihak rekanan.

“Seharusnya ketika tidak ada anggaran itu diinformasikan memang ke Dinas PUPR sebelumnya jangan masuk dilelang. Kemarin kita didesak lelang cepat dan sudah kontrak kegiatannya tidak jalan karena tidak ada anggaran,” beber Ismet.

Ia menyampaikan karena adanya masalah anggaran akan berkonsultasi dengan BPK Sulbar karena waktunya sudah berjalan dimulai setelah pelaksanaan kontrak.

Ismet juga mengungkapkan masih banyak kegiatan tahun sebelumnya yang belum dibayarkan.

“Ini yang saya persoalkan kenapa mesti ada proyek sementara utang masih banyak. Termasuk yang lima persen masih miliaran anggaran pemeliharaan belum dibayarkan,” tuturnya. (arf/mkb)

  • Bagikan