Waspadai Gagal Ginjal Kronis di Usia Muda! Kok Bisa?

  • Bagikan

POLA hidup dan makanan yang kita konsumsi dapat berdampak pada tubuh kita, baik saat ini maupun di masa mendatang. Pada era perkembangan teknologi di Indonesia yang cukup pesat saat ini memunculkan perubahan perilaku serta gaya hidup yang berujung pada perubahan pola penyakit di masyarakat.

Oleh: Komang Indra S.
(Widyantara Rumkit Bhayangkara Mamuju Polda Sulbar)

Penyakit-penyakit tidak menular seperti Hipertensi dan Diabetes hingga gagal ginjal kronis bisa menjadi salah satu masalah kesehatan utama di dunia maupun di Indonesia. Dikutip dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 terjadi peningkatan angka kejadian kasus gagal ginjal kronis dibandingkan dengan data Riskesdas 2013.

Kejadian kasus gagal ginjal kronis pada usia 15 tahun ke atas berdasarkan diagnosis dokter, angka tertinggi berada di provinsi Kalimantan Utara dan terendah di provinsi Sulawesi Barat. Pada umumnya penyakit gagal ginjal kronis ini sering dijumpai pada usia tua di atas 65 tahun, namun kenyataan nya banyak juga usia muda bisa mengalami penyakit serupa. Lalu apa saja yang bisa menyebabkan terjadi kemungkinan terjadi kasus gagal ginjal pada usia muda di era sekarang ini?

Gagal Ginjal kronis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya kerusakan ginjal dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan berdasarkan diagnosis dokter. Penyakit gagal ginjal kronis ini sering muncul bersamaan dengan penyakit lain seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes, sehingga penting untuk diketahui bahwa resiko utama orang dengan penyakit gagal ginjal kronis adalah kematian akibat penyakit kardiovaskular atau komplikasi diabetes.

Sehingga perlu kita melakukan managemen perilaku dan pola hidup dengan baik agar kita bisa menghindari risiko penyakit ini. Nah ada beberapa hal yang dapat kita lakukan supaya bisa terhindar dari gagal ginjal kronis seperti:

Pertama, lakukan pemeriksaan kesehatan berkala dan kontrol gaya hidup. Pemeriksaan Kesehatan yang bisa dilakukan dengan harga terjangkau yakni dengan mendatangi fasilitas kesehatan terdekat dan akan dilakukan pemantauan tekanan darah, gula darah serta pemeriksaan fungsi ginjal. Hal ini bisa kita lakukan minimal setiap enam bulan sekali.

Kedua, menjaga pola makan. Gaya hidup sekarang yang banyak kita jumpai pada anak muda hampir diseluruh daerah khususnya perkotaan sering konsumsi hal yang instan, salah satu yang cukup terkenal adalah kebiasaan “ngopi”. Kopi sebenarnya tidak berpengaruh terhadap ginjal, namun kopi kekinian yang mengandung gula dan pemanis tambahan dapat berdampak buruk bagi kesehatan ginjal, apalagi dikonsumsi lebih dari sekali dalam sehari. Tak hanya kopi, makanan kemasan juga wajib kita perhatikan kandungan nilai gizi dalam kemasan sehingga bisa dibatasi konsumsinya.

Pola makan yang baik dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kadar lemak jahat dalam darah. Pola makan dengan mengendalikan batas konsumsi gula sebesar 50 gram (4 sendok makan) dan garam sebesar 2000 miligram (1 sendok teh) serta memenuhi kebutuhan protein, serat, kalsium dan mineral lainnya dari buah buahan, sayur dan kacang-kacangan akan membantu ginjal selalu sehat dan tidak lupa juga konsumsi air mineral untuk menjaga hidrasi.

Ketiga, aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang teratur akan meningkatkan kualitas hidup dan dapat mencegah risiko penyakit kronik termasuk gagal ginjal kronik. Aktivitas fisik yang dapat dilakukan dimana saja adalah jalan kaki. Jalan kaki kurang dari 5.000 langkah per hari dianggap kurang, sehingga paling tidak untuk dikatakan cukup kita harus melangkah lebih dari 7.500 langkah per hari. Kegiatan ini minimal dapat dilakukan 5 kali dalam seminggu dan menjaga asupan kalori yang masuk bisa mengurangi risiko obesitas yang menjadi risiko cepatnya progresifitas gagal ginjal kronis.

Keempat, berhenti merokok. Tembakau dan zat berbahaya dalam rokok memiliki pengaruh buruk terhadap pembuluh darah tubuh manusia dan beberapa penelitian menunjukkan orang yang merokok akan meningkatkan risiko dan perkembangan penyakit gagal ginjal kronik. Dukungan keluarga dan lingkungan sekitar kemauan pada diri sendiri dapat membantu untuk bisa lebih cepat berhenti merokok hal ini bisa dimulai dengan mengurangi jumlah konsumsi rokok tiap harinya hingga nantinya dapat berhenti total.

Kelima, hindari penggunaan obat anti nyeri secara berlebihan. Saat ini obat pereda nyeri dapat dengan mudah didapatkan tanpa resep dan dijual bebas di pasaran seperti aspirin, ibuprofen, dan acetaminophen. Jika terpaksa mengkonsumsi itu maka tetap ikuti petunjuk pada kemasannya karena konsumsi terlalu banyak pereda nyeri untuk waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan ginjal secara progresif.

Mengalami gagal ginjal kronis dapat memberikan dampak besar pada hidup. Pengobatan dan perawatan untuk kondisi ini berlangsung seumur hidup, dan membutuhkan waktu serta kesabaran yang tinggi. Sehingga pencegahan faktor-faktor risiko bisa dimulai dari diri sendiri untuk mencegah penyakit itu terjadi. Carilah dukungan dari orang-orang yang menyayangi anda sehingga bersama-sama dalam kondisi yang sehat dan bugar selalu karena sakit itu pasti namun sehat adalah pilihan. (*)

  • Bagikan