JEMBER, RADAR SULBAR—Melalui Program Agrosolution, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berhasil meningkatkan produktivitas padi di Kabupaten Jember, Jawa Timur hingga mencapai 8 ton per hektare.
Direktur Produksi Pupuk Kaltim, F. Purwanto, menjelaskan, Program Agrosolution merupakan komitmen perusahaan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia melalui sistem pertanian terpadu. “Fokus utama program ini adalah menjaga ketahanan pangan dengan penggunaan produk berkualitas dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Program Agrosolution juga mendorong penggunaan produk pupuk non-subsidi oleh petani, sehingga ketergantungan terhadap pupuk subsidi dapat dikurangi dan target lahan produktif dapat tercapai secara lebih efektif dan efisien. Program ini direalisasikan melalui pendampingan intensif dan berkelanjutan, serta melibatkan rantai pasok yang didukung teknologi berbasis pada 5P (People, Planet, Prosperity, Peace, Partnership).
Purwanto juga menekankan bahwa Program Agrosolution didukung oleh produk unggulan Pupuk Kaltim yang telah terbukti cocok dengan berbagai jenis tanaman dan karakteristik lahan. Produk-produk tersebut antara lain Urea Daun Buah yang bertransisi menjadi produk Nitrea, NPK Pelangi, serta produk hayati Ecofert dan Biodex.
Program ini memfasilitasi para petani dengan berbagai kemudahan, mulai dari penyediaan bibit, pupuk, dan pestisida, akses permodalan, serta pendampingan berkala dalam pengelolaan lahan. Selain itu, petani juga difasilitasi dengan asuransi pertanian untuk mengantisipasi gagal panen dan jaminan pembelian hasil panen oleh offtaker secara kontinu di atas rata-rata harga pasar.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Jember Imam Sudarmaji mengapresiasi atas pelaksanaan Program Agrosolution di daerahnya. Menurutnya program tersebut sangat efektif dalam mendorong peningkatan produksi padi, didukung kualitas produk non subsidi yang sangat baik. Program ini pun menjadi wadah bagi para petani, agar bisa meningkatkan hasil produksi secara maksimal. Sebelumnya, produksi padi sawah di Kecamatan Puger mencapai 7 ton per hektare.
Ia juga mengajak para petani di Jember yang belum tergabung dalam Program Agrosolution untuk turut berpartisipasi. “Sektor pertanian memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam menopang ketahanan pangan nasional sekaligus menjadi peluang bisnis bagi para petani. Melihat keberhasilan program di berbagai daerah, kami yakin produktivitas dan kesejahteraan petani dapat terus ditingkatkan,” lanjutnya.
Dengan optimalisasi tata kelola pertanian melalui Program Agrosolution, kesejahteraan petani dapat ditingkatkan secara signifikan. Program ini tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian, tetapi juga memberikan kepastian pembelian hasil panen secara berkala. “Melalui optimalisasi tata kelola pertanian pada program Agrosolution, kesejahteraan petani pun dapat kita tingkatkan,” pungkas Sudarmaji.(*)