POLEWALI RADAR SULBAR — Selama tujuh bulan dari Januari hingga Juli 2024 terjadi 15 kasus kebakaran di Kabupaten Polewali Mandar. Kebanyakan kasus kebakaran ini melanda pemukiman warga dan satu kasus kebakaran gedung sekolah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Polewali Mandar mencatat dari 15 kasus kebakaran dalam tujuh bulan terakhir ini menelan empat korban jiwa meninggal dunia dan tiga orang mengalami luka bakar. Kebanyakan kasus kebakaran ini diduga karena konsleting listrik.
Plt Sekeretaris BPBD Polman, Haidir Jamal menjelaskan, berdasarkan data peristiwa kebakaran yang terjadi di wilayah Polman selama tujuh bulan terakhir, terjadi 15 kasus di beberapa lokasi.
”Kebanyakan kebakaran terjadi bangunan berupa rumah dan ada satu gudang sekolah. Terdapat 79 rumah warga terdampak kebakaran baik rusak berat, sedang dan ringan,” ujar Haidir Jamal.
Mantan Camat Limboro ini menambahkan warga menjadi korban kebakaran ini sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) Polman mendapat bantuan perbaikan rumah. Dimana kategorinya untuk rumah rusak berat diberikan bantuan Rp 10 juta, rumah rusak sedangan Rp 5 juta dan rusak ringan Rp 2,5 juta.
Selain bencana kebakaran, BPBD Polman juga mencatat selama tujuh bulan ini ada lima kejadian angin puting beliung maupun angin kencang. Sementara banjir dan luapan air sungai dan abrasi empat kejadian dan tanah longsor satu kejadian.
Terpisah Pj Bupati Polman Muh Ilham Borahima mengimbau kepada masyarakat waspada terhadap kebakaran. Apalagi memasuki musim kemarau potensi kebakaran bisa saja terjadi. Terlebih kemarau yang disertai angin kencang membuat percikan api mudah membesar, terutama lahan yang mudah terbakar.
Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk mengatisipasi terjadinya kebakaran. Tidak sembarangan saat membakar sampah atau lainnya yang rentan terbakar. Termasuk jika kompor gas sudah menimbulkan bau segera diperiksa tabung maupun selangnya. Jangan sampai ada yang bocor lalu nyalakan kompor bisa memicu kebakaran.
“Seperti yang terjadi baru baru ini di Desa Tuttula Kecamatan Tapango Polman yang mengakibatkan satu rumah ludes terbakar dan dua korban jiwa meninggal serta dua lainnya mengalami luka bakar dan masih dirawat di rumah sakit,” beber Ilham Borahima.
Masyarakat juga diimbau memeriksa instalasi listriknya jika ada bermasalah segera laporkan ke pihak PLN. Termasuk saat meninggalkan rumah diperiksa baik baik kompornya jangan sampai masih menyala. Karena bisa memicu kebakaran saat ditinggalkan dalam keadaan masih menyala.
“Kami mengimbau masyarakat waspada potensi terjadinya kebakaran. Apalagi memasuki musim kemarau diharapkan mewaspadai terjadinya kebakaran,” tandasnya. (mkb)