Gunakan Antrean Online Saat Berobat, Admin Jasa Ekspedisi Ini Rasakan Berbagai Kemudahan

  • Bagikan
Narasumber: Hasdawati (34), Peserta JKN Segmen PPU yang terbantu dengan antrean online yang dihadirkan oleh BPJS Kesehatan.

MAMUJU, RADAR SULBAR – Hasdawati (34), salah satu Admin Ekspedisi Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) yang mengakui sering memanfaatkan fitur antrean online saat berobat menggunakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Menurut Hasdawati, dengan menggunakan antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN membuatnya lebih mudah dan cepat dalam mengakses layanan kesehatan. Hasdawati dapat merasakan langsung manfaat akan kepastian waktu dalam mendapatkan pelayanan.

“Dengan antrean online dari BPJS Kesehatan, kami sangat terbantu dan berobat jadi lebih mudah,” ungkap Hasdawati, (01/07).

Hasdawati adalah peserta JKN dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU). Menurutnya, dengan akses pendaftaran antrean secara online telah memberikan banyak kemudahan.

Selain itu, Hasdawati juga mengapresiasi pelayanan kesehatan di faskes yang kini telah menjadi lebih cepat. Dirinya mengaku cukup mendatangi faskes lebih kurang satu jam sebelum jadwal kunjungan yang telah dipilihnya.

“Saya mengambil antrean melalui Aplikasi Mobile JKN, dan dari aplikasi tersebut sudah saya ketahui saya berada pada nomor antrean ke berapa. Begitu sudah mau dekat nomor antrean saya dipanggil, baru saya pergi ke rumah sakit,” jelasnya.

Setelah proses pengambilan nomor antrean di Aplikasi Mobile JKN, Hasdawati menjelaskan kembali bahwa tahapan selanjutnya yang telah ia jalani dalam penerapan antrean online. Saat di rumah sakit, dirinya langsung melakukan proses check in dibantu oleh petugas yang ada di rumah sakit.

“Tidak lama melakukan proses check in berselang kurang dari 60 menit, saya mendapatkan pelayanan pada poli saya tuju. Jadi kalau kita ke poli rumah sakit dengan jalur antrian online dari Aplikasi Mobile JKN, aksesnya lebih mudah, dan tahapan lebih singkat,” jelas Hasdawati.

Saat ini, Hasdawati menjalani dan rutin menggunakan Program JKN untuk kontrol kehamilannya, baik di poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di puskesmas maupun di poli obgyn rumah sakit apabila diperlukan untuk rujukan. Menurutnya layanan di faskes juga sangat baik mulai dari sarana dan pelayanannya.

“Kebetulan faskes di Puskesmas Binanga dan pada saat kontrol kehamilan dilayani dengan baik,” sebutnya.

Dengan iuran yang terpotong sebesar satu persen dari penghasilan yang diterimanya, ia dapat melindungi dirinya dan keluarga terhadap penyakit ataupun risiko penyakit lainnya di masa yang akan datang.

“Saya sudah beberapa kali menggunakan Program JKN, pernah untuk sakit gigi dan waktu kelahiran anak pertama juga dijamin oleh BPJS Kesehatan,” tutur Hasdawati.

Sebagai pekerja dari badan usaha, Hasdawati dituntut untuk dapat disiplin terhadap waktu. Jadi, ketika harus rutin melakukan pemeriksaan ke faskes, fitur antrean online dari Aplikasi Mobile JKN ini sangat membantu bagi dirinya.

“Kalau saya sudah antre dari pagi sampai jelang sore, sudah pasti saya tidak masuk kerja. Hal ini akan berimbas pada penghasilan saya. Dengan antrean online, saya bisa minta izin dengan waktu yang sudah dapat diprediksi rentang waktunya,” imbuhnya.

Menurut Hasdawati, Aplikasi Mobile JKN merupakan sebuah inovasi yang memberikan banyak manfaat bagi peserta JKN. Digitalisasi yang dihadirkan BPJS Kesehatan melalui Aplikasi Mobile JKN diharapkan Hasdawati dapat terus menyesuaikan dengan kondisi zaman. Hasdawati juga berharap agar waktu antrean layanan nantinya bisa lebih dipercepat lagi.

“Untuk ubah faskes, ubah data, bahkan sekarang juga sudah bisa chat dengan dokter dari faskes, manfaatnya sangat bagus sekali. Tidak perlu ribet harus ke kantor BPJS Kesehatan ataupun ke fasilitas kesehatan jika hanya untuk sekedar ingin konsultasi dengan dokter,” pungkasnya. (*)

  • Bagikan