POLMAN, RADAR SULBAR – Relawan bakal calon Bupati Polewali Mandar (Polman), Andi Bebas Manggazali turut prihatin atas musibah kebakaran yang menimpa keluarga Jumaali dan istrinya Rahmawati. Dua anaknya meninggal dunia akibat musibah kebakaran, rumahnya hangus dilalap si jago merah pada, Minggu 28 Juli 2024.
Senin 29 Juli 2024, Relawan Bebas bergerak cepat langsung mengunjungi lokasi kebakaran di Desa Tuttula Kecamatan Tapango, Polman. Sekaligus menyalurkan sejumlah bantuan untuk meringankan beban keluarga korban.
Bantuan diberikan berupa paket sembako dan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Apalagi rumah beserta seluruh isinya ludes terbakar tanpa tersisa.
Relawan Bebas Manggazali, Andi Natas saat ditemui di lokasi, mengatakan, kedatangan mereka sebagai bentuk panggilan jiwa bagi para relawan Bebas Manggazali dalam wujud solidaritas kemanusiaan.
“Kami pasti selalu hadir di tengah masyarakat di setiap saat yang membutuhkan, apalagi ada musibah yang menimpa saudara kita. Semoga keluarga yang terkena musibah diberikan kekuatan dan diberikan ketabahan,” ucapnya.
Para relawan juga menyampaikan keprihatinan atas peristiwa kebakaran ini yang menimpa keluarga Jumaali dan Rahmawati. Mereka berharap agar keluarga diberikan ketabahan dalam menjalani musibah yang telah terjadi.
Sekadar diketahui, dua anak dari Jumaali dan Rahmawati meninggal dunia setelah rumahnya ludes terbakar. Kejadian itu berawal sekitar jam 07.10 Wita korban Jumaali (31) berada di atas rumah panggung miliknya yang terbuat dari kayu bersama dua orang anaknya yang masih kecil.
Sedangkan istrinya Rahmawati (31) saat itu sedang mencuci di samping rumah. Pada saat Jumaali hendak membuat kopi dengan cara menyalakan kompor gas tiba-tiba terjadi ledakan. Kebakaran tersebut diduga terjadi karenakan adanya kebocoran pada bagian regulator/selang regulator yang memicu ledakan tabung gas tiga kilogram pada saat Jumaali menyalakan kompor.
Seketika korban mengalami luka melepuh sekujur tubuhnya dan langsung lari turun ke rumah dalam keadaan badan luka. Setelah sampai di bawah rumah barulah korban ingat bahwa anaknya masih berada di atas rumah lalu korban Jumaali dan istrinya. Pada saat itu Jumaali mencoba menyelamatkan kedua anaknya, namun tidak bisa karena kobaran api bertambah besar. (*)