POLEWALI RADAR SULBAR — Peristiwa kebakaran kembali terjadi di Kabupaten Polewali Mandar, Minggu 28 Juli. Kali ini menghanguskan rumah milik Jumaali warga Dusun Dua Desa Tuttula Kecamatan Tapango sekira pukul 07.30 Wita.
Diduga penyebab kebaran tersebut karena adanya kobocoran pipa tabung gas. Saat itu Jumaali ingin memasak air untuk membuat kopi. Sehingga tabung gas meledak dan membakar seisi rumah. Dalam kejadian ini dua orang anak Jumaali menjadi korban. Keduanya yakni M Alif berumur lima tahun dan M Haerun Iksan yang masih berusia dua bulan.
Empat unit armada pemadam kebakaran diturunkan untuk memadamkan api. Kedua anak korban M Alif dan M Haerun Ikhsan tak dapat diselamatkan saat musibah kebakaran. Apalagi bangunan rumah yang mudah dilalap api membuat kedua anak tersebut tak bisa diselamatkan warga.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, api bermula saat Jumaali (31), ayah dari kedua korban hendak membuat kopi kemudian menyalakan kompor gas. Namun naas saat pemantik kompor di putar api langsung menyambar ke tabung gas dan menyebabkan ledakan, Kondisi ini membuat badan Jumali ikut terbakar dan seketika membakar dinding dan seisi rumah korban.
Kapolsek Tapango Ipda Rahman mengatakan, kejadian ini berawal sekitar jam 07.30 wita korban Jumaali (31) berada di atas rumah panggung miliknya yang terbuat dari kayu bersama dua orang anaknya yang masih kecil.
Sedangkan istrinya Rahmawati (31) sedang mencuci disamping rumah. Pada saat Jumaali hendak membuat kopi selanjutnya menyalakan kompor gas dan langsung memicu terjadinya percikan api dan terjadi ledakan sebanyak satu kali dan terjadinya kobaran api.
“Seketika korban mengalami luka melepuh disekujur tubuhnya dan langsung lari turun ke rumah dalam keadaan badan luka, setelah sampai di bawah rumah barulah korban ingat bahwa anaknya masih berada di atas rumah,” terang Ipda Rahman.
Kemudian, saat Jumaali dan istrinya hendak kembali naik keatas rumah untuk melakukan pertolongan terhadap kedua anaknya namun dilarang oleh masyarakat yang berada di lokasi dikarenakan kobaran api bertambah besar dan hanya dipadamkan dengan cara manual oleh masyarakat sekitar.
Polsek Tapango menyampaikan kerugian materil yang dialami yaitu sekitar Rp. 150.000.000 dan penyebab pasti terjadinya kebakaran masih dalam penyelidikan Satreskrim Polman dan untuk dugaan awal kebakaran tersebut terjadi dikarenakan adanya kebocoran pada bagian regulator/selang regulator yang memicu ledakan tabung gas tiga kilogram pada saat Jumaali menyalakan kompor.
Korban luka saat sekarang ini di rawat di RSUD sedangkan korban jiwa meninggal dunia di makamkan di TPU Desa Tuttula, Minggu 28 Juli, sekira pukul 12.00 WITA.
Terpisah, Kepala UPTD Damkar Imran mengungkapkan kebakaran terjadi pukul 07.30 WITA sedangkan api baru dapat dikendalikan pada pukul 08.15 WITA. Api begitu cepat menghanguskan rumah warga tersebut lantaran material rumah yang berbahan kayu.
“Armada yang diturunkan empat unit yakni tiga unit dari Polewali dan satu unit armada dari Tinambung.” ujar Kepala UPTD Damkar Imran.
Sementara pasca kebakaran, Pj Bupati Polman M Ilham Borahima bersama Kadis Sosial Azwar Jasin dan Kabag Prokopimda, Sulaeman Makka langsung mendatangi TKP di Desa Tuttula Tapango. Selain mengunjungi TKP, juga meyempatkan diri melihat kondisi korban kebakaran di RSUD Hajjah Andi Depu.
“Saya turut berduka cita adanya dua anak yang menjadi korban kebakaran di Desa Tuttula. Saya telah memerintahkan Dinsos dan BPBD untuk menurunkan sejumlah bantuan kepada korban kebakaran. Termasuk memberikan santunan kepada orang tua korban termasuk menanggung biaya pemankaman korban dan rumah sakit,” terangnya.
Pj Bupati juga mengimbauan kepada masyarakat senantiasa mengantisipasi terjadinya kebakaran, apalagi kita memasuki musim kemarau.
“Tindakan membakar sampah dan lahan bisa menimbulkan kebakaran hutan. Termasuk warga hati hati menggunakan kompor gas. Harus memeriksa baik kondisi kompor gasnya. Jika kondisinya sudah rusak jangan dipakai lagi. Termasuk mengatasi kebakaran karena arus pendek listrik. (mkb/jaf)