MAMUJU, RADAR SULBAR – Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Idris imbau seluruh pemangku kepentingan segera meningkatkan keberlanjutan Program Pesiar di Provinsi Sulawesi Barat.
Idris mengungkapkan walaupun Program Pesiar telah berjalan melalui pilot project pada tahun 2023 untuk beberapa Desa di Provinsi Sulbar. Tapi dalam implementasinya harus diperkuat oleh seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan program ini.
“Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah serta Instansi terkait lainnya akan berkolaborasi dalam mendukung berjalannya Program Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi (PESIAR),” ungkapnya (25/07).
Idris juga berterima kasih kepada seluruh Pemangku Kepentingan di Sulawesi Barat dan BPJS Kesehatan sehingga per bulan Juli 2024, seluruh Kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat telah berhasil mencapai Universal Health Coverage (UHC).
“Karena berkat kerja keras kita semua, Provinsi Sulawesi Barat dan seluruh Kabupaten bisa mencapai UHC dengan kepesertaan diatas 98 persen,” kata Idris.
Selain terkait dengan Program Pesiar untuk pendaftaran dan meningkatkan tingkat keaktifan peserta, Idris juga berharap layanan kesehatan di Provinsi Sulbar terus dilakukan peningkatan. Karena hingga saat ini, menurut Idris Provinsi Sulawesi Barat sedang fokus dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
“Indeks pelayanan kesehatan di Sulbar belum cukup optimum. Oleh karena itu pelayanan Kesehatan di Sulawesi Barat harus ditingkatkan. Apalagi bisa bersinergi dengan BPJS Kesehatan dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan,” ujarnya.
Deputi Direksi Wilayah IX, Yessi Kumalasari pada kesempatan yang sama menyampaikan terkait Program PESIAR pada tahun sebelumnya dilakukan pada setiap kabupaten hanya pada satu Desa. Saat ini ia berharap dukungan pemerintah Provinsi dalam mengawal pilot project 5 Desa dalam setiap Kabupaten untuk mengikuti Program PESIAR.
“Partisipasi Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa dalam mendukung sosialisasi, keberhasilan implementasi program JKN melalui PESIAR, hingga monitoring dan evaluasi sangat kami butuhkan dalam menyukseskan Program PESIAR,” paparnya.
Yessi juga menyebut, Program PESIAR merupakan suatu kegiatan social marketing terencana dalam rangka pendaftaran peserta dan meningkatkan keaktifan peserta JKN yang dilakukan pihak ketiga yang ditugaskan atas rekomendasi Perangkat Daerah terkait.
“Jadi nantinya pada setiap Desa yang menjadi pilot project Program PESIAR, kami berharap ada agen pesiar untuk melakukan pemetaan, penyisiran, advokasi dan registrasi peserta JKN pada setiap Desa,” sambungnya.
Setelah agen PESIAR melakukan tugas dan fungsinya, Yessi berharap dapat terwujud UHC pada setiap Desa yang menjadi pilot project dalam program PESIAR. Menurut Yessi, pada tahun 2024 ini ada imbal jasa yang akan di dapatkan oleh agen pesiar apabila berhasil mencapai target yang telah di tetapkan.
“Hitungan persentase imbal jasa Agen PESIAR yaitu 3% dari Iuran PBPU dan PPU Mikro. Imbal jasa diberikan kepada Agen Pesiar tidak hanya untuk 1 bulan setelah Peserta direkrut selama aktif s/d Desember 2024,” jelas Yessi.
Pada akhir kesempatan, Yessi juga menyampaikan apresiasi kepada Provinsi Sulbar atas capaian Universal Health Coverage (UHC) pada tahun 2024. Tidak hanya itu, Yessi pun mengapresiasi karena UHC di Sulbar masuk dalam kategori utama.
“Selamat kepada Provinsi Sulawesi Barat berhasil meraih predikat UHC Utama dikarenakan capaian diatas 98%, tingkat keaktifan peserta diatas 80 persen, keberlangsungan UHC sejak tahun 2022 dan kontribusi PBPU Pemda lebih besar dari Nasional,” pungkasnya.
Dengan capaian tersebut, Provinsi Sulbar akan diundang oleh Presiden dalam penyerahan penghargaan UHC Awards tahun 2024. (PN/af)