POLEWALI, RADAR SULBAR – Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Polewali Mandar menurunkan tim meninjau kondisi tanggul pelimpah bendungan Pulele Kelurahan Darma Kecamatan Polewali yang jebol, Senin 22 Juli.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Distanpan, Muhammad Yunus bersama sejumlah stafnya meninjau langsung kondisi tanggul yang jebol. Dalam peninjauan ini juga didampingi PPL Kelurahan Darma Hajrah dan perwakilan kelompok tani serta P3A.
Setelah melihat kondisi langsung tanggul yang jebol, Muhammad Yunus berjanji akan melaporkan kondisi ini ke Balai Sungai karena merupakan kewenangannya. Selain itu akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR untuk langkah pengamanan daruratnya.
“Tanggul sungai Kunyi ini merupakan kewenangan Balai Sungai. Pihaknya turun meninjau kondisi di lapangan karena adanya surat dari perwakilan kelompok tadi di Kelurahan Darma yang meminta bantuan untuk penanganan tanggul tersebut,” terang Yunus.
Ia mengakui pasca banjir beberapa pekan lalu ada beberapa titik terjadi kerusakan irigasi persawahan. Salah satunya di Kecamatan Matakali dan Tapango termasuk jebolnya tanggul pelimpah di Bendungan Pulele Kelurahan Darma.
Ketua Kelompok Tani Paluppung Kelurahan Darma Irsyad Aras meminta pemerintah segera menangani tanggul yang jebol. Karena dikuatirkan jika air sungai Kunyi meluap karena banjir tanggul kembali jebol.
“Sabtu lalu kami gabungan kelompok tani melakukan gotong royong memperbaiki tanggul jebol dengan memasang bronjong diisi batu. Kawat bronjong yang digunakan bekas tanggul yang rusak kemudian dipindahkan dan diperbaiki kemudian diisi batu sungai,” terang Irsyad.
Sebelumnya tanggul pelimpah Bendungan Pulele ini jebol saat air sungai meluap pekan lalu. Sehingga pengairan ke persawahan terkendala akibat air sungai tak melewati mercu Bendungan Pulele Kelurahan Darma.
Air sungai berbelok arah akibat tanggul jebol sehingga tak melewati mercu bendungan. Kejadian ini sudah beberapa kali terjadi usai banjir yang melanda sungai Kunyi. Tahun 2023 lalu kejadian yang sama terjadi sehingga dilakukan penanganan darurat membuat tanggul bronjong agar air sungai bisa melewati mercu bendungan. Tetapi sejak pekan lalu pasca banjir air sungai Kunyi, tanggul yang dipasang jebol dan air sungai berbelok arah.
Dikuatirkan ribuan hektare lahan sawah di Kecamatan Polewali akan terdampak kekeringan jika tanggul ini kembali jebol. “Kami sangat berharap pemerintah turun tangan membuat tanggul permanen,” tandasnya. (mkb)