POLEWALI – Penyakit menyerang memang tidak mengenal waktu apalagi jika seseorang kurang menjaga kesehatannya dengan baik, datangnya pun tidak dapat diketahui.
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah terbukti menjadi penolong bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia dalam melindungi kesehatannya. Salah satunya bagi Nurfajri (27) yang saat ini terdaftar peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) sebagai Aparat Desa Matakali, Kabupaten Polewali Mandar.
Saat ini, Nurfajri sedang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Hajjah Andi Depu, Ia didiagnosa dokter menderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Awalnya ia sempat merasa menggigil dan pada akhirnya memutuskan untuk datang ke pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD).
“Pada saat pertama masuk ruang UGD rumah sakit, cukup dengan menunjukkan identitas diri. Di saat itu juga saya langsung ditangani oleh petugas dengan cepat dan baik. Prosesnya tidak rumit karena semua berkas administrasi bisa diurus bersamaan dengan penanganan medis hingga akhirnya sampai di ruang perawatan rumah sakit,’’ ungkap Nurfajri.
Ia mengaku mendapatkan perawatan yang memuaskan dari RSUD Hj. Andi Depu. Ketika dilakukan pemeriksaan ulang dan sudah dinyatakan stabil, ia tetap mendapatkan perhatian dari dokter dan perawat.
“Saya mendapat penanganan yang intensif dari dokter dan perawat, seluruh tenaga medis sesuai jadwalnya melakukan kunjungan dan memberikan asupan nutrisi dan gizi sesuai. Saya sudah buktikan sendiri merasakan manfaat menjalani pengobatan pakai kartu JKN ini tidak ada bedanya dengan pasien umum, sama-sama dilayani dengan bagus sekali,” terangnya.
Nurfajri menyebut ia dan keluarganya juga mengandalkan Program JKN ini untuk pengobatan. Ia sekeluarga selalu yakin dengan berbagai manfaat yang diberikan oleh Program JKN.
“Program JKN merupakan layanan andalan dari pemerintah untuk melindungi kesehatan seluruh warganya. Adik saya juga telah memanfaatkan Program JKN untuk berobat di Puskesmas Matakali tempo lalu, ia merasa demam dan diberikan resep obat. Paman saya baru pulang rawat inap juga dari RSUD Hajjah Andi Depu baru-baru ini. Jadi tidak dipungkiri memang hadirnya Program JKN memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat,” terang Nurfajri.
Orang tuanya pun dengan mudah mengakses pelayanan administrasi di rumah sakit dan tidak terdapat kesulitan apapun. Pelayanan kesehatan yang tepat waktu dan nyaman dapat membantu pemulihan kesehatan lebih cepat.
“Pemikiran saya sempat muncul bahwa dulunya saya sempat berpikir negatif ketika dikatakan harus masuk rumah sakit dan dirawat inap apalagi kami hanya menggunakan kartu JKN. Pikir saya nanti akan ribet, harus ke sana ke mari dan tidak nyaman karena panas, kotor dan bau, namun ternyata kenyataannya berbanding terbalik. Saya sangat merasa tertolong, saya merasa nyaman dengan seluruh fasilitas yang diberikan termasuk tenaga medis,” katanya.
Dia berharap Program JKN terap berkesinambungan, karena menurutnya program ini menjadi bukti negara hadir untuk rakyatnya. Nurfajri juga sangat bersyukur karena dengan program ini kesehatan sekeluarganya terjamin dan tenang ketika membutuhkan pengobatan.
“Karena manfaat yang diberikan sangat dirasakan oleh pesertanya, bahkan seluruh keluarga dan sanak saudara jugg memanfaatkan. Terima kasih untuk BPJS Kesehatan yang sudah hadir untuk membantu kami,” ucapnya.
Dalam penutupnya, Nurfajri juga berpesan kepada Pemerintah dan BPJS Kesehatan serta pihak fasilitas kesehatan agar terus meningkatkan pelayanan yang sudah baik saat ini. Karena ia melihat pelayanan yang dilakukan saat ini sudah berjalan baik, tapi tetap harus selalu dilakukan peningkatan.
“Karena pelayanan kesehatan sekarang sudah baik, dan semoga semakin meningkat dari waktu ke waktu,” tutupnya. (rls/mkb)