Memasuki hari pertama sekolah dan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Ajaran 2024/2025 serentak dilaksanakan di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Senin 15 Juli. Tidak terkecuali murid sekolah dasar di SDN 060 Pekkabata.
Laporan Amri Makkaruba, Polewali Mandar —
Hari pertama sekolah, banyak orang tua yang mengantarkan dan bahkan menunggu anaknya di halaman sekolah hingga masuk ke dalam kelas, terutama orang tua murid kelas 1. Banyak anak yang antusias di hari pertamanya sekolah. Namun tak sedikit pula yang terlihat ogah-ogahan, merengek, dan menangis.
Didampingi oleh orang tuanya, para murid baru ini cukup antusias menghadapi hari pertama masuk sekolah. Aura semangat dan gembira terpancar dari wajah para murid baru ini. Para murid baru ini nampak menggunakan seragam merah putih serta para murid memegang bendera merah putih ukuran kecil. Terlihat sejumlah orang tua nampak menenteng tas para murid, ikut mendampinginya saat diarahkan baris berbaris. Ratusan murid ini langsung mengikuti baris berbaris meski nampak belum rapih dan teratur baik.
Tahun ajaran 2024/2025 ini, SDN 060 Pekkabata menerima 112 orang murid baru. Mereka dibagi dalam empat kelas dimana satu kelas hanya diisi sebanyak 28 murid.
Ada cerita menarik dari salah seorang murid bernama Aryan Muhammad murid kelas 1 Cempaka SDN 060 Pekkabata Kecamatan Polewali. Ia mengaku bangun pagi sekira pukul 05.30 Wita, kemudian langsung mandi dan sarapan persiapan masuk sekolah hari pertama. Anak kedua dari pasangan suami istri, Hasriawan dan Nengsi ini mengaku bersemangat ke sekolah barunya karena ingin berjumpa dengan teman teman se kelasnya.
Ia berangkat ke sekolah diantar oleh bapaknya yang kebetulan kantor tempat kerja orangtuaya tak jauh dari SDN 060 Pekkabata. Saat tiba di sekolah Ia disambut oleh kepala sekolah dan guru di pintu masuk halaman sekolah. Aryan tanpa tak canggung langsung menyalami satu persatu gurunya kemudian berbaur dengan temannya yang lain. Walaupun Ia termasuk murid baru tetapi langsung akrab dengan beberapa temannya. Karena beberapa temannya waktu di TK-PAUD Raodatulrahma Pekkabata juga bersekolah di SDN 060 Pekkabata.
Hal sama juga dirasakan Boy Arsenio Iskandar murid kelas 1 Beru Beru SDN 060 Pekkabata. Anak ketiga pasangan Iskandar dan Masita Mutiah Hamdi ini juga terlihat bersemangan hari pertama masuk sekolah. Boy mengaku tak sabar ke sekolah sejak pagi hari, walaupun rumahnya tak jauh dari sekolah tetapi karena hari pertama masuk sekolah Boy diantar oleh ayahnya.
Pantauan di SDN 060 Pekkabata terlihat keriuhan anak-anak sangat terlihat untuk mengikuti MPLS bagi siswa baru. Terlihat, antuasias murid mengikuti rangkaian kegiatan MPLS yang akan dilaksanakan selama dua pekan ini.
Bukan hanya antusias dari para murid. Bahkan orang tua yang turut mengantar anaknya yang baru masuk di hari pertama dan yang akan mengikuti kegiatan MPLS juga terlihat sibuk menemani anak-anaknya.
Pantauan Harian Radar Sulbar di sekolah yang dipimpin Sitti Nurwana ini, terlihat orang tua para murid yang berharap-harap cemas memantau anaknya pada hari pertama masuk sekolah di SDN 060 Pekkabata baik dari jendela kelas maupun ada yang masuk ke dalam kelas menemani anaknya.
“Pada hari pertama pelaksanaan MPLS kami mengadakan beberapa kegiatan bagi murid baru. Masa pengenalan murid baru ini akan berjalan selama dua pekan. Selama MPLS, para murid diajarkan untuk mengenal lingkungan sekolah, budaya dan kultur di sekolah, cara pembelajaran, hingga memperkenalkan kepala sekolah dan guru yang akan mengajar. Bahkan hari kedua diadakan pengenalan tata tertib sekolah yang juga diikuti orang tua murid,” jelas Kepala SDN 060 Pekkabata, Sitti Nurwana.
Ia mengaku untuk hari pertama dan hari kedua masuk sekolah para orang tua diwajibkan datang ke sekolah untuk mendampingi anaknya agar anak merasa nyaman berada di lingkungan sekolah.
“Hari pertama ini kita juga buat kegiatan yang kreatif dan interaktif dimana para murid bisa berkenalan berkolaborasi dengan cara yang menyenangkan,” kata Sitti Nurwana.
Menurutnya, dalam MPLS ini pihaknya sebisa mungkin untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada murid baru sehingga mereka bisa terbiasa di hari berikutnya.
“Disinilah peran guru bagai mana supaya anak anak itu bisa termotivasi untuk datang ke sekolah. Anak anak bisa nyaman di sekolah, sehingga selanjutnya anak tersebut tidak lagi didampingi oleh orang tua,” tambahnya.
Sementara itu, orang tua murid, Hasriawan, mengatakan sengaja tidak masuk kantor demi mengantar anaknya ke sekolah lantaran masih khawatir melepas sendiri anaknya ke sekolah.
“Tadi saya sudah izin sama pimpinan untuk terlambat masuk kantor karena mengantar anak dihari pertama sekolah. Sebentar setelah anak saya pulang sekolah kembali masuk kantor,” ujar staf KPU Polman ini.
Ia mengaku harus mengajar anaknya untuk bangun lebih pagi setelah masuk sekolah, meski demikian anak tersebut sangat antusias datang ke sekolah di hari pertama.
“Tadi pagi anak saya sangat antusias pergi sekolah. Bahkan di dalam kelas saya liat tadi senang sama teman barunya,” tambahnya.
Tetapi lain juga cerita salah satu murid yang sejak pagi saat tiba di sekolah enggan melepaskan gengaman orang tuanya. Bahkan sempat meneteskan air mata ketika tak melihat orang tuanya waktu kegiatan pembukaan MPLS di halaman sekolah.
Sementara suasana di dalam kelas, beberapa murid sibuk mencari tempat duduk. Meski masih ada pula siswa yang menangis, lantaran tak mau ditinggal orangtua. Hal ini yang biasa bila anak-anak menangis di hari pertama. Mengingat masih banyak penyesuaian yang perlu dilakukan.
Lain halnya cerita salah satu orang tua murid, Nurlina. Ia mengaku bangun lebih pagi dari hari biasanya. Menyiapkan perlengkapan anak yang hari ini mulai masuk sekolah.
Anaknya mengikuti MPLS di SDN 060 Pekkabata, meski lebih repot dibandingkan hari-hari sebelumnya, Ia menikmati babak baru menjadi seorang ibu yang mengantarkan anaknya masuk sekolah untuk pertamakalinya.
“Sebelum anak sekolah, pagi hari hanya bersantai. Sekarang mulai anak sekolah bangun pagi-pagi. Sekarang mulai repot, tapi senang,” katanya kepada Radar Sulbar Senin 15 Juli pagi.
Lina dan anaknya berangkat pukul 06.30 Wita dari rumahnya menuju sekolah. Sepanjang perjalanan, Ia membantu anaknya itu membawakan tas. Ia mengantar anaknya hingga masuk ke dalam sekolah. Bahkan dalam kelas, Ia terpaksa menemani anaknya berbaur juga bersama para orang tua murid lainya.
Pelaksanaan MPLS di SDN 060 Pekkabata ini, para orang tua dibebaskan mengantar anaknya hingga masuk ke dalam sekolah. Bahkan ada yang masuk dalam kelas menenami anaknya. Tetapi jika nanti setelah selesai MPLS, orang tua hanya boleh mengantar hingga gerbang sekolah. (***)