MAMUJU, RADAR SULBAR –Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Sulbar perlu menjadi perhatian bersama, dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk melakukan langkah pencegahan..
Begitu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sulbar dr. Asran Masdi, Minggu 14 Juli 2024.
Tercatat Total Kasus DBD Sampai Bulan Juni: 1.313 Kasus, 2 Kematian (1 Polman, 1 Majene)
“Peningkatan Kasus di bulan Mei dan Juni Terjadi di Kabupaten Polewali Mandar di Wilayah Puskesmas Campalagian, Katumabangan, Pekkabata,” kata dr Asran.
Kata dia, peningkatan DBD ini menjadi kajian bersama Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten.
“Jadi itu tak lain dan tak bukan kelalaian kita melakukan pencegahan. Baik dari kebersihan maupun keteraturan di rumah dan di luar rumah,” ucap dr Asran.
dr Asran mengatakan, sebagaimana arahan PJ Gubernur Bahtiar Baharuddin agar persoalan DBD ini adalah bagian dari kurangnya kepedulian terhadap lingkungan, yaitu masih berserakannya sampah di enam kabupaten, khususnya di wilayah perkotaan.
“Genangan ini berkaitan pula dengan pesan Gubernur untuk setiap warga memperhatikan dan peduli lingkungan. Persoalan sampah perlu kita tangani bersama disini salah satu sumbernya penyebab DBD,” ucap dr Asran..
Upaya yang dilakukan, pihaknya memastikan penyuluhan dan berkoordinasi dengan kabupaten untuk menggencarkan sosialisasi serta mengedukasi masyarakat dalam mencegah DBD.
Upaya lain melakukan fogging, hanya saja enam kabupaten mendapat kendala terbatasnya melakukan Fogging, sehingga Dinkes di enam kabupaten hanya menyasar titik titik rawan dimana kasus DBD ditemukan. (jaf)